Kamis 13 Oct 2022 13:04 WIB

Taiwan Cabut Karantina Wajib Siap Sambut Wisatawan 

Grup tur pertama yang tiba di Taiwan disambut oleh hadiah mainan beruang hitam.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Rombongan pertama wisatawan asing memegang suvenir setelah tiba di Bandara Internasional Taoyuan di Taoyuan, Taiwan Utara, Kamis 13 Oktober 2022. Taiwan mengumumkan akan mengakhiri karantina wajib COVID-19 bagi orang yang datang dari luar negeri mulai 13 Oktober. Pusat Komando Epidemi mengumumkan bahwa persyaratan selama seminggu sebelumnya akan diganti dengan periode pemantauan mandiri tujuh hari.
Foto: AP Photo/Chiang Ying-ying
Rombongan pertama wisatawan asing memegang suvenir setelah tiba di Bandara Internasional Taoyuan di Taoyuan, Taiwan Utara, Kamis 13 Oktober 2022. Taiwan mengumumkan akan mengakhiri karantina wajib COVID-19 bagi orang yang datang dari luar negeri mulai 13 Oktober. Pusat Komando Epidemi mengumumkan bahwa persyaratan selama seminggu sebelumnya akan diganti dengan periode pemantauan mandiri tujuh hari.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Taiwan mulai menyambut kembali pengunjung pada Kamis (13/10/2022) setelah akhirnya mengakhiri karantina wajib untuk mengendalikan penyebaran COVID-19. Grup tur pertama tiba di Taiwan disambut oleh hadiah mainan beruang hitam.

Taiwan telah mempertahankan beberapa aturan masuk dan karantinanya karena sebagian besar wilayah Asia lainnya melonggarkan atau mencabutnya sepenuhnya. Ini dilakukn meskipun pada Juni negara pulau itu memangkas jumlah hari yang diperlukan dalam isolasi untuk kedatangan menjadi tiga dari tujuh sebelumnya.

Baca Juga

Sementara Taiwan telah melaporkan hampir tujuh juta kasus domestik sejak awal tahun ini, pemerintah terus melanjutkan pembukaannya kembali. Taiwan mengatakan kehidupan harus kembali normal, terutama mengingat tingkat vaksinasi yang tinggi.

Pemerintah menyambut kedatangan pertama bagi para pendatang yang hadir. Mereka tidak lagi harus karantina. Para pelancong hadir dalam penerbangan dari Bangkok di bandara internasional utama Taiwan di Taoyuan, di luar Taipei.

Para turis yang bersemangat berpose untuk berfoto di tengah kerumunan media dan pejabat. Mereka disambut di luar pesawat oleh Direktur Jenderal Biro Pariwisata Chang Shi-chung.

"Ini adalah kesempatan untuk menghidupkan kembali dan membangun kembali pariwisata lintas batas," kata Chang.

Kendati begitu, beberapa aturan tetap ada, termasuk persyaratan bagi orang untuk memantau kesehatan mereka selama tujuh hari setelah kedatangan dan melakukan tes cepat pada diri mereka sendiri. Dua maskapai utama Taiwan, China Airlines Ltd dan Eva Airways, telah meningkatkan penerbangan, mengembalikan kapasitas pada rute yang dipangkas selama pandemi dan merencanakan layanan baru ke kota-kota seperti Da Nang di Vietnam.

Warga negara Taiwan dan warga asing tidak dilarang keluar dan masuk kembali selama pandemi, tetapi harus dikarantina di rumah atau di hotel hingga dua minggu. Sebelum pandemi, Taiwan adalah tujuan wisata populer, sebagian besar bagi wisatawan dari Jepang, Korea Selatan dan Asia Tenggara, tertarik dengan masakan pulau dan keindahan alam.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement