Kamis 13 Oct 2022 13:27 WIB

IndoVac Diproduksi, Indonesia Hentikan Impor Vaksin Covid-19

Bio Farma mampu produksi 20 juta dosis vaksin IndoVac per tahun.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indira Rezkisari
Petugas kesehatan menunjukkan kemasan vaksin IndoVac di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (13/10/2022). Sebanyak 15 orang menjalani penyuntikan perdana vaksin IndoVac produksi PT Bio Farma (Persero). Vaksin IndoVac tersebut telah mendapatkan emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan siap digunakan untuk vaksin primer bagi masyarakat. Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas kesehatan menunjukkan kemasan vaksin IndoVac di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (13/10/2022). Sebanyak 15 orang menjalani penyuntikan perdana vaksin IndoVac produksi PT Bio Farma (Persero). Vaksin IndoVac tersebut telah mendapatkan emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan siap digunakan untuk vaksin primer bagi masyarakat. Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Indonesia dipastikan akan menghentikan impor vaksin Covid-19 seiring akan segera diproduksinya vaksin Covid-19 buatan dalam negeri IndoVac. Vaksin ini, akan segera diproduksi untuk memenuhi kebutuhan vaksin booster.

"Nanti kalau sudah selesai dan dapat EUA dari BPOM bisa langsung dipakai booster oleh pemerintahan. Setelah ini, Indonesia tidak akan impor lagi," ujar Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir. Kamis (13/10/2022).

Baca Juga

Honesti mengatakan, untuk tahap awal pihaknya akan memproduksi vaksin IndoVac sebanyak 6,9 juta dosis. Vaksin ini targetkan akan diproduksi hingga akhir tahun ini, sembari menunggu izin EUA dari BPOM.

"Kami sedang mulai produksi sebanyak 6,9 juta dosis yang akan dikirim ke seluruh Indonesia hingga akhir tahun," katanya.

Vaksin tersebut, kata dia, nantinya fokus digunakan untuk vaksin booster. Di mana saat ini pemerintah sedang menggejot vaksin booster yang mencapainnya masih di bawah 50 persen untuk booster tahap I. Sedangkan untuk anak, saat ini sedang menunggu sertivikasi dari WHO.

Bio Farma, kata dia, nantinya mampu memproduksi vaksin IndoVac sebanyak 20 juta dosis per tahun untuk fokus didistribusikan di dalam negeri. Namun, jika beberapa negara di dunia masih membutuhkan Bio Farma mampu memproduksi hingga 120 juta dosis.

Sebelumnya, vaksin covid-19 buatan Bio Farma IndoVac telah resmi mendapatkan sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) pada 29 Juli 2022. Sertifikasi halal tersebut terbit setelah MUI membahas dan menetapkan Fatwa tentang kehalalannya.

Menurut Honesti, tim riset dan pengembangan Vaksin IndoVac sejak awal telah mendesain vaksin SARS-CoV-2 ini untuk memenuhi prinsip kehalalan. Sehingga selain memiliki efikasi tinggi diatas 80 persen, IndoVac juga memenuhi aspek halal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement