Kamis 13 Oct 2022 14:42 WIB

Kemenag Siapkan 1.000 Beasiswa Non-Gelar untuk Guru Agama

Program bertujuan memberikan penguatan penguasaan teknologi bagi penerima beasiswa

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Gita Amanda
Kementerian Agama (Kemenag) membuka pendaftaran beasiswa non-gelar bagi guru agama dan pengawas pendidikan agama. (ilustrasi).
Foto: Dok Pribadi
Kementerian Agama (Kemenag) membuka pendaftaran beasiswa non-gelar bagi guru agama dan pengawas pendidikan agama. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) membuka pendaftaran beasiswa non-gelar bagi guru agama dan pengawas pendidikan agama. Kesempatan mendapatkan beasiswa ini juga diberikan kepada pengembang teknologi pembelajaran dan pegawai Kementerian Agama.

“Untuk angkatan pertama, kami siapkan 1.000 kuota beasiswa non-gelar untuk tahun 2022. Ini menjadi bagian dari program Beasiswa Indonesia Bangkit,” kata Juru Bicara Kementerian Agama, Anna Hasbie, dalam keterangan yang didapat Republika, Kamis (13/10).

Menurut Anna, Program Non-Gelar ini mengusung tema ‘Peningkatan Kompetensi Digital bagi Guru dan Tenaga Kependidikan’. Program ini bertujuan memberikan penguatan penguasaan teknologi bagi para penerima beasiswa untuk merancang dan mengembangkan pembelajaran modern.

Setidaknya ada dua indikator capaian pembelajaran yang diharapkan dari program ini. Pertama, peserta program memiliki pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan memanfaatkan kerangka kerja TPACK (Technology, Pedagogy, and Content Knowledge) untuk merancang dan mengembangkan model pembelajaran modern abad 21.

Indikator kedua, peserta program memiliki kompetensi keterampilan literasi teknologi dan sertifikasi penguasaan teknologi pendidikan untuk merancang dan menerapkan pembelajaran modern abad 21.

Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Amrullah menambahkan, program perkuliahan ini akan berlangsung selama 12 minggu atau tiga bulan. Biaya SPP serta Sertifikasi L1 dan L2 ditanggung oleh Program Beasiswa Indonesia Bangkit Kementerian Agama.

“Setiap bulan, peserta program akan mendapat beasiswa berupa biaya hidup sebesar Rp 1.400.000 dan bantuan biaya paket data sebesar Rp 150 ribu," ujarnya.

Ia pun menyebut ada evaluasi peserta yang dilakukan setiap akhir bulan, untuk melihat tingkat keaktifan dan pencapaian. Jika tidak memenuhi minimal 70 persen, maka beasiswa akan dihentikan dan diberikan sanksi administratif.

Selanjutnya, dia mengatakan program beasiswa Non-Gelar ini dilaksanakan bekerja sama dengan Pradita University (https://pradita.ac.id). Mekanismenya melalui belajar mandiri dan daring.

Adapun kurikulumnya terdiri atas:

1. Pelatihan Digital dan Growth Mindset dan Digital Education Soft Skill (4 minggu),

2. Moderasi Beragama (1 minggu),

3. Pelatihan Dasar Google Workspace for Education dan Kerangka TPACK (2 minggu)

4. Pelatihan Lanjutan Google Workspace for Education (1 minggu)

5. Lokakarya Merancang Materi Ajar Digital (1 minggu)

6.  Pengayaan Materi Ajar menggunakan Inovasi Kreatif Digital (1 minggu)

7. Persiapan dan Latihan Sertifikasi Google Educator L1 (1 minggu)

8. Persiapan dan Latihan Sertifikasi Google Educator L2 (1 minggu)

Amrullah menyebut pendaftaran beasiswa dibuka secara daring, sejak 10 sampai 21 Oktober 2022. Bagi mereka yang berminat bisa mengakses link https://pendaftaran-beasiswa.kemenag.go.id/login.

"Seleksi Administrasi dan Asesmen dilakukan 22-24 Oktober 2022 dan diumumkan hasilnya pada 25 Oktober 2022. Adapun program perkuliahannya berlangsung dari 7 November 2022 - 28 Januari 2023,” kata Amrullah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement