REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persiapan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 sudah mmencapai hingga 90 persen. Hal ini disampaikan Sekretaris Pimpinan Pusat 'Aisyiyah sekaligus Panitia Pusat Muktamar Tri Hastuti Nur Rochimah.
"Sebenarnya persiapan 90 persen. Dari sisi materi, pembahasan di Muktamar, pendahuluan tanggal 6 sudah dikirim ke wilayah, nanti selain materi, sistem pemilihan pimpinan, teknis panduan sudah ada, sudah ada simulasi nanti online, pemilihan sistem bersama dengan Muhammadiyah," kata Tri Hastuti, Kamis (13/10/2022).
Tri mengatakan, pada 18 November akan berlangsung tanwir diikuti anggota dan membahas materi muktamar dan sistem pemilihan. Kemudian pada 19-20 pembukaan Muktamar akan dilaksanakan bersama Muhammadiyah dan Aisyiyah. Dia mengungkapkan, seluruhnya sudah dipersiapkan, peserta tinggal melakukan registrasi dan hadir dalam acara ini.
"Secara umum tidak ada kendala, baik itu secara teknis belum ada. Karena semua dikerjakan bersama dengan Muhammadiyah dengan satu payung kepanitiaan. Sekarang juga syiar Muktamar terus dilakukan di wilayah dan daerah," kata Tri.
Tri mengungkapkan, acara Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah sempat tertunda karena kondisi eksternal, yakni pandemi Covid-19. Setelah pandemi mereda, maka Muktamar pun diputuskan untuk digelar pada November 2022.
"Harapannya pada pelaksanaan muktamar yang pertama berjalan dengan lancar. Kemudian Muktamar akan menghasilkan program-program, yang kemudian akan memutuskan dan merekomendasikan, dan akan bisa menjawab persoalan kebangsaan dan keumatan," kata Tri.