REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Head of Center of Industry, Trade, and Investment Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho mengatakan, Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) menjadi salah satu usaha pemerintah dalam menurunkan tingginya biaya logistik.
Andry menilai, kehadiran JTCC akan memotong waktu untuk distribusi logistik, terutama dalam menghubungkan kawasan industri di Jakarta Timur, Bekasi, dan hinterland sekitarnya ke Pelabuhan Tanjung Priok, terutama di kawasan utaranya, di Terminal Kalibaru.
"Menurut saya, ini salah satu hal yang cukup baik agar proses manufaktur yang terjadi di kawasan industri bisa segera cepat diekspor," ujar Andry saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Kamis (13/10/2022).
Andry menyampaikan upaya PT Pelindo (Persero) membangun akses Timur Pelabuhan New Priok (NPEA) yang menghubungkan Terminal Kalibaru, Tanjung Priok dengan JTCC juga akan menjadi solusi dalam mengurai kepadatan dari pintu keluar tol menuju pelabuhan. Andry menyebut Pelindo kemungkinan besar akan menggunakan skema creative financing dalam penyelesaian proyek tersebut.
"Kita berharap dengan project baru ini tidak hanya bisa dorong konektivitas dan efektivitas, tapi juga menguntungkan para pelaku industri logistik. Bagaimana pun, penurunan biaya logistik itu harus jadi faktor utama," ucapnya.
Selain itu, Andry juga menilai tarif yang kompetitif menjadi perhatian Pelindo. Dengan tarif yang bersaing, ucap Andry, para pelaku industri logistik tentu tidak ragu untuk memilih ruas JTCC.
"Kita berharap tarif tol bisa cukup kompetitif dan ketika tol baru, harusnya sih ada biaya yang tidak terlalu tinggi sehingga pelaku usaha setidaknya bisa mencoba terlebih dahulu," kata Andry.