Kamis 13 Oct 2022 20:29 WIB

Tiga Warga Masih Tertimbun Longsor di Kebon Kalapa Bogor

Proses pencarian dilakukan dengan menggali di titik yang mulai tercium bau menyengat.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah petugas Basarnas dan BPBD Kota Bogor melakukan pencarian korban tanah longsor di Gang Barjo, Kampung Kebon Jahe, Kelurahan Kebon Kelapa, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022). Pemerintah Kota Bogor mencatat sebanyak delapan warga di kampung tersebut tertimbun tanah longsor saat hujan deras pada Rabu (12/10/2022) sore dengan empat warga selamat dievakuasi, satu warga meninggal dunia dan tiga warga lainnya masih dalam proses pencarian.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Sejumlah petugas Basarnas dan BPBD Kota Bogor melakukan pencarian korban tanah longsor di Gang Barjo, Kampung Kebon Jahe, Kelurahan Kebon Kelapa, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022). Pemerintah Kota Bogor mencatat sebanyak delapan warga di kampung tersebut tertimbun tanah longsor saat hujan deras pada Rabu (12/10/2022) sore dengan empat warga selamat dievakuasi, satu warga meninggal dunia dan tiga warga lainnya masih dalam proses pencarian.

REPUBLIKA.CO.ID, 

 

Baca Juga

 

  BOGOR -- Tim Search and Rescue (SAR) gabungan masih melakukan pencarian terhadap tiga korban tertimbun longsor di Gang Burjo, Kelurahan Kebon Kalapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Proses pencarian dilakukan dengan menggali di titik yang mulai tercium bau menyengat.

Kasie Ops Badan SAR Nasional (Basarnas) Jakarta, Agung Priambodo, mengatakan ada dua titik yang dicurigai oleh petugas di lapangan. Disinyalir, kedalaman titik yang dicurigai mencapai dua hingga tiga meter di bawah reruntuhan longsor.

“Maka dari itu kita terus gali, sampai benar-benar bau mendekati dan tajam tercium. Karena ada longsoran dari atas yang menggeser rumah dan menimbun lalu menutup rumah tersebut. Jadi dari longsoran itu kurang lebih dua sampai tiga meter kedalaman timbunan,” kata Agung kepada Republika.co.id di lokasi pengungsian, Kamis (13/10/2022).

Agung menjelaskan, tim SAR gabungan mengalami kendala dalam melakukan proses pencarian lantaran dalamnya timbunan. Di samping itu, banyak material reruntuhan rumah yang menutupi lokasi pencarian.

Apalagi, kata dia, pencarian dilakukan secara manual dengan tenaga manusia. Sehingga dibutuhkan tenaga ekstra dan peralatan yang mendukung untuk membuka akses puing-puing yang ada.

Di samping itu, pantauan di lapangan, pada siang hari sempat diturunkan anjing pelacak. Menurut Agung, berdasarkan endusan anjing pelacak ada dua titik area yang dicurigai. Dimana salah satu area tersebut sama dengan area yang dicurigai petugas.

“Tapi, hari ini kita masih fokus di satu titik areal yang dekat dengan bangunan. Kemungkinan di esok hari dua titik itu kita maksimalkan,” tegasnya.

Agung menambahkan, proses pencarian korban dihentikan untuk sementara pada malam ini. Pencarian terhadap tiga korban akan dilanjutkan esok hari dengan harapan ketiganya bisa segera ditemukan.

“Untuk malam ini kita istirahat dulu. Nanti kita evaluasi karena kita perlu masukan juga. Kita lihat perkembangannya dari hasil evaluasi,” ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement