REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) akan kembali memperingati Hari Santri 2022 dengan tema "Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan" pada 22 Oktober 2022 mendatang. Syiar Hari Santri tahun ini di antaranya dilakukan di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Kebun Jeruk Jakarta Barat.
Pengasuh Ponpes Asshiddiqiyah Pusat, KH Ahmad Mahrus Iskandar, bersyukur bisa menjadi bagian untuk menyiarkan Hari Santri Nasional tahun ini.
"Alhamdulillah pesantren kami dijadikan tempat untuk syiar Hari Santri Nasional 2022," ujar kiai muda yang akrab dipanggil Gus Mahrus ini dalam acara Media Gathering Hari Santri 2022 di Ponpes Asshiddiqiyah, Jakarta Barat, Kamis (13/10/2022).
Pada peringatan Hari Santri 2019 lalu, menurut Gus Mahrus, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah juga pernah menjadi tempat diselenggarakannya Muktamar Pemikiran Santri Nusantara (MTSN).
"Kami saat itu menyerukan perdamaian, kami menyerukan untuk pendidikan serta kualitas pondok pesantren yang lebih baik lagi," ucap dia.
Saat itu, hampir seluruh pesantren di Indonesia datang pesantren Asshiddiqiyah. Karena itu, dia bersyukur tahun ini Asshiddiqiyah bisa menjadi tempat berkumpulnya kaum santri lagi.
"Alhamdulillah dengan izin Allah SWT hari ini tempat kami lagi insya Allah SWT menjadi saksi bagaimana Hari Santri Nasional 2022 akan dilaksanakan," ucap dia.
Hari Santri 2022 mengangkat "Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan". Menurut Gus Mahrus, tema ini juga menggaungkan akhlakul karimah yang sudah menjadi DNA seorang santri.
"Tema saat ini saya melihat sangat digaungkan tentang akhlakul karimah yang sudah menjadi DNA santri. Ini menjadi semangat bagj kami, dan khususnya saya pribadi dan pesantren Asshiddiqiyah untuk terus menggaungkan santri sebagai sosok yang menujukkan akhlakul karimah yang dibawa baginda nabi besar Muhammad SAW ," kata Kiai alumni Universitas Al-Ahghaf Yaman ini.
Peringatan Hari Santri 2022 telah diluncurkan Kemenag di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, Jawa Tengah pada September 2022 lalu.
Peringatan Hari Santri tahun ini juga akan disemarakkan dengan berbagai rangkaian kegiatan.
Direktur Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren (PD Pontren) Kementrian Agama (Kemenag), Prof Waryono Abdul Ghofur, mengatakan sejumlah acara akan digelar sebelum acara puncak Hari Santri pada 22 Oktober 2022.
"Kegiatan Hari Santri tahun ini dirangkai dengan beberapa kegiatan. Salah satunya yaitu Kongres Digitalisasi Aksara Pegon," kata Waryono di acara yang sama.
Kemudian, lanjut Waryono, pihaknya juga akan menyelenggrakan Muktamar Pemikiran Santri seperti tahun-tahun sebelumnya. Menurut dia, Muktamar ini akan mempertemukan berbagai gagasan terkait isu pesantren dan bagaimana pesantren ke depan. Dalam Muktamar ini juga akan membahas tentang isu lingkungan.
"Sebagaimana hari santri sebelumnya, kami juga masih menjaga tradisi, melestarikan dan menguatkan yaitu Mukatamar Pemikiran Santri. Ini kita call for paper untuk siapapun, terutama para santri maupun wartawan yang berasal dari santri," jelas Alumnus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.
Selanjutnya, menurut Waryono, akan ada pemeriksaan kesehatan juga secara gratis. Masyarakat akan dilayani oleh sejumlah dokter yang pernah mendapatkan beasiswa santri berprestasi dari Kemenag.
Waryono memambahkan, nantinya juga akan ada sertifikasi halal pada 17-22 Oktober 2022. Dalam rangkaian Hari Santri ini, BPJPH Kemenag akan membuka stan untuk masyarakat yang ingin mendapatkan sertifikasi halal.
Selain itu, lanjut dia, akan ada juga acara mayoran santri, yakni makan secara bersama-sama tanpa memandang status sosial. Acara makan bersama ini juga tidak menggunakan alat makan seperti garpu dan sendok.
"Mayoran ini penting. Kegiatannya adalah kami akan memebrikan makan gratis kepada masyarakat sepanjang rangakain hari santri mulai 18 Oktober," jelas Waryono.
Lalu pada acara puncaknya pada 22 Oktober 2022 malam, Kemenag akan menggundang dua penceramah, yaitu KH Anwar Zahid dan Ustadzah Mumpuni yang merupakan jebolan akademi dai.
Tidak hanya itu, menurut dia, di puncak peringatan Hari Santri nantinya juga akan menampilkan berbagai kesenian islami.
"Pada 22 Oktober akan ada upacara bendera, malamnya kita peringati jejak Hari Santri, puncaknya kira-kira seperti walimah, pesta di Lapangan Banteng," jelas Waryono.