Kamis 13 Oct 2022 22:07 WIB

Bercengkerama dengan Anak, Aktivitas yang Juga Sangat Disunnahkan Rasulullah SAW

Rasulullah SAW suka bercengkerama dengan anak-anak seperti Hasan dan Husain

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Nabi Muhammad (ilustrasi). Rasulullah SAW suka bercengkerama dengan anak-anak seperti Hasan dan Husain
Foto: Republika
Nabi Muhammad (ilustrasi). Rasulullah SAW suka bercengkerama dengan anak-anak seperti Hasan dan Husain

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seorang Muslim hendaknya senantiasa dekat dengan buah hatinya, salah satu pendekatan kepadanya yakni bercengkrama pada anak. Hal ini pula yang dicontohkan Rasulullah ﷺ. 

Pengasuh Pesantren Tunas Ilmu Purbalingga sekaligus dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi'i Jember, Ustadz Abdullah Zaen Lc,MA menjelaskan, salah satu tabiat dasar anak kecil adalah suka bermain. Menghalangi hajatnya ini justru akan membuat anak jenuh, bosan, dan malas belajar.

Baca Juga

Dia menjelaskan, bercengkeramanya orang tua dengan anak-anak akan membangun kedekatan dan keakraban di antara mereka. 

“Sehingga anak-anak akan lebih mudah mendengar nasehat dan arahan orang tua, lalu menerimanya dengan senang hati,” kata dia dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Kamis (13/10/2022). 

Ustadz Abdullah menjelaskan, Rasulullah shallalallahu ’alaihi wasallam secara nyata mencontohkan hal tersebut dalam kesehariannya. Ya’la bin Murrah radhiyallahu ‘anhu menuturkan: 

خَرجنَا مَع النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ودُعِينَا إِلَى طَعامٍ، فَإِذا حُسينٌ يَلعبُ فِي الطَّريق، فَأسرعَ النبيُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمامَ القَومِ ثُم بَسطَ يَديهِ، فَجَعلَ الغُلامُ يَفِر هَهُنا وهَهُنا، ويُضَاحِكُه النَبيُ صلى الله عليه وسلم، حَتى أَخذهُ، فَجعلَ إِحدى يَديهِ فِي ذَقْنِهِ والأُخرَى فِي رَأسهِ، ثُم اعتَنَقَه، ثُم قَال النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (حُسينٌ مِني وَأنَا مِنهُ، أَحبَّ اللهُ مَن أَحبَّ الحَسنَ والحُسينَ سبطان مِن الأسباط)

Baca juga: Dihadapkan 2 Pilihan Agama Besar, Mualaf Anita Yuanita Lebih Memilih Islam

“Kami pernah keluar bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mendatangi undangan makan. Di tengah perjalanan, kami mendapati Husain sedang bermain di jalan. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bergegas mendahului kami dan membentangkan kedua tangannya. Husain pun lari menghindar kesana dan kemari. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam terus mencandainya, hingga beliau berhasil menangkapnya. Salah satu tangan beliau memegang dagu Husain dan satunya memegang kepala, lalu beliau memeluknya. Setelah itu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Husain bagian dariku dan aku bagian darinya. Semoga Allah mencintai orang yang mencintai Hasan dan Husain, kedua cucuku.” (HR Bukhari dalam Al-Adab al-Mufrad). 

Ustadz Abdullah mengatakan, apabila merenungkan hadits di atas, maka ada beberapa poin penting yang bisa disimpulkan. Pertama, Usia senja bukan alasan untuk tidak bercengkerama dengan anak.   

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement