Jumat 14 Oct 2022 04:59 WIB

Erick Thohir Larang PFN Bikin Film Sendiri

Erick ingin PFN menjadi lembaga yang dukung ekosistem perfilman nasional

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengubah model bisnis Perusahaan Umum Produksi Film Negara (PFN) menjadi lebih fokus sebagai lembaga yang mendukung ekosistem perfilman nasional. Erick meminta PFN memberikan dukungan dalam bentuk pembiayaan, infrastruktur, hingga tempat shooting film.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengubah model bisnis Perusahaan Umum Produksi Film Negara (PFN) menjadi lebih fokus sebagai lembaga yang mendukung ekosistem perfilman nasional. Erick meminta PFN memberikan dukungan dalam bentuk pembiayaan, infrastruktur, hingga tempat shooting film.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengubah model bisnis Perusahaan Umum Produksi Film Negara (PFN) menjadi lebih fokus sebagai lembaga yang mendukung ekosistem perfilman nasional. Erick meminta PFN memberikan dukungan dalam bentuk pembiayaan, infrastruktur, hingga tempat shooting film.

"Saya melarang BUMN berkiprah di bidang yang bukan ahlinya seperti pembuatan film sendiri. Ngapain bikin film, bukan ahlinya," ujar Erick saat Focus Group Discussion tentang pembiayaan untuk mendukung ekosistem perfilman di Jakarta, Rabu (12/10).

Kata Erick, Kementerian BUMN akan lebih berperan untuk mendongkrak industri film dengan membangun ekosistem bersama dengan swasta dan komunitas, salah satunya festival film Indonesia (FFI). Erick menyebut PFN kini bertransformasi menjadi lembaga yang membantu pembiayaan perfilman.

"Harapannya, ekosistem ini bukan hanya mengantarkan film-film Indonesia lebih berkualitas, tapi juga meramaikan industri kreatif yang bisa membuka lapangan pekerjaan yang lebih banyak bagi para pejuang ekonomi," ucap Erick.

Erick menilai industri kreatif menjadi salah satu fondasi utama Indonesia dalam menjaga tren rata-rata pertumbuhan ekonomi lima persen setiap tahun hingga 2045. Mantan Presiden Inter Milan itu mengatakan Indonesia juga punya potensi besar pada sektor industri kreatif, mulai dari pariwisata, olahraga, musik, film, fashion, dan kuliner. Erick menilai sektor ini dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru Indonesia ke depan.

Erick memiliki keyakinan penuh bahwa Indonesia dapat menjaga tren pertumbuhan ekonomi yang positif ke depan. Untuk itu, lanjut Erick, kerja sama seluruh elemen bangsa menjadi sebuah keharusan dalam mewujudkan target tersebut.

"Kalau kita bekerja sama, pemerintah pusat, pemerintah daerah, UMKM, pengusaha, anak muda, mari melakukan bersama-sama dan membangun ekosistem yang kita punya, bukan ekosistem negara lain, Cina, AS, tapi ekosistem Indonesia. Kita harus gotong royong membangun fondasi ini sama sama," kata Erick menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement