Jumat 14 Oct 2022 08:01 WIB

13 Titik Longsor Putuskan Jalan Trans Sulawesi

Banjir bandang dan hujan lebat jadi penyebab longsor yang melanda Mamuju.

Sejumlah pegendara tertahan di ruas Jalan Trans Sulawesi yang tertimbun material longsoran.
Foto: ANTARA/BASRI MARZUKI
Sejumlah pegendara tertahan di ruas Jalan Trans Sulawesi yang tertimbun material longsoran.

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Jalan Trans-Sulawesi yang menghubungkan ibu kota Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menuju Kabupaten Mamasa tertutup longsor pada sejumlah titik di wilayah Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju.

"Sebanyak 13 titik longsor telah memutus jalur trans-Sulawesi dari Mamuju menuju Mamasa sebagai dampak banjir bandang dan hujan lebat, yang melanda wilayah Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju terjadi pada (11/10) sekitar pukul 14,00 Wita," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) Provinsi Sulbar, M Aksan, Kamis (13/10/2022).

Dia mengatakan, longsor yang terjadi itu terdapat pada sejumlah titik di wilayah Desa Sondoang, Desa Keang, maupun sejumlah desa lainnya di wilayah yang menghubungkan Mamuju-Mamasa.

"Sudah tiga hari jalan poros tersebut tidak bisa dilalui arus lalu lintas, dan masyarakat hanya bisa berjalan kaki hingga 10 kilometer apabila ada kebutuhan mendesak, karena kendaraan sama sekali sudah tidak bisa melintas," katanya

Menurut dia, Dinas PUPR Provinsi Sulbar, telah mengerahkan sebanyak empat unit alat berat untuk mulai bekerja membersihkan longsor yang menutup jalan trans Sulawesi tersebut agar kembali dapat dilalui masyarakat.

"Namun karena longsor yang disertai batu besar kayu dan tanah, membuat alat berat yang ada, masih kesulitan bekerja menyingkirkan tumpukan longsor yang jatuh dari atas gunung," katanya.

Oleh karena itu, dia mengatakan, pihaknya telah meminta bantuan tambahan alat berat dari seluruh Kabupaten di Sulbar untuk bekerja bersama menyingkirkan material longsor yang terjadi.

"Tambahan alat berat telah menuju kelokasi untuk membersihkan longsor tersebut dan diharapkan dapat bekerja cepat agar jalan kembali bisa terbuka untuk dilalui masyarakat," katanya.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulbar, sebanyak delapan rumah warga dilaporkan hanyut pada sejumlah Desa di Kecamatan Kalukku diantaranya sebanyak empat unit rumah hanyut di Desa Sondoang.

Selain itu tiga rumah hanyut di Kelurahan Sinyonyoi Selatan, kemudian satu rumah hanyut dan satu tertimbun serta tiga tiang listrik tumbang di Desa Pammulukan.

BPBD Sulbar juga mencatat sejumlah sekolah, puskesmas dan kantor desa dan sejumlah pelayanan umum lainnya kemudian rumah ibadah terdampak banjir tersebut.

Banjir juga memutus akses jalan sejumlah desa dan merusak areal perkebunan dan pertanian masyarakat

Berdasarkan data sementara pemerintah di Mamuju, sedikitnya 1.625 rumah terdampak banjir dan mengalami kerusakan sementara sekitar 5.271 jiwa dalam penanganan pemerintah Mamuju sebagai pengungsi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement