Jumat 14 Oct 2022 09:20 WIB

BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter pada 14-15 Oktober

Gelombang tinggi kisaran 2,5-4 meter terjadi di Malaka dan Samudra Hindia.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat waspada terhadap potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan di Indonesia.
Foto: Kyodo News via AP
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat waspada terhadap potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat waspada terhadap potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan di Indonesia. BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 14-15 Oktober 2022.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata BMKG dalam siaran persnya, Jumat (14/10/2022).

Baca Juga

BMKG mencatat pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Selatan ke Barat dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Tenggara ke Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, Selat Malaka bagian utara, Selat Sunda, Laut Sulawesi bagian barat," kata BMKG.

Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue- Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Teluk Lampung, Samudra Hindia Barat Kepulauan Nias, Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan,  perairan selatan Pulau Sumba, perairan Pulau Sawu-Kupang- Pulau Rotte, Laut Sawu, Samudra Hindia Selatan NTB, perairan utara Kepulauan Anambas, Laut Natuna, perairan Kepulauan Natuna, Selat Lombok bagian utara, Laut Bali, perairan selatan Kepulauan Kangean, Selatan Makassar bagian utara, Laut Sulawesi bagian barat, perairan Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud, perairan Kepulauan Sitaro, perairan Bitung-Likupang, perairan Halmahera Barat bagian utara, perairan Morotai bagian utara, perairan selatan Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua.

Sedangkan, untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,50-4 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, Samudra Hindia Barat Aceh, perairan selatan Banten-Sumbawa, Samudra Hindia Selatan Banten- NTB, Laut Natuna Utara.

"Untuk itu, harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti, perahu nelayan dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter," kata BMKG.

Risiko untuk kapal tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal Ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement