REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor menyebut kejadian tanah longsor di Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kalapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, merusak dua rumah milik warga dan puluhan lainnya terancam. Berdasarkan catatan BPBD Kota Bogor, delapan warga tertimbun reruntuhan material tanah dan 166 warga diungsikan.
"Update terbaru 46 KK atau 116 jiwa yang mengungsi. Dua rumah rusak," kata Kepala BPBD Kota Bogor, Theo Patricio Freitas, Kamis (13/10).
Menurut Theo, ke-116 warga ini diungsikan karena tinggal di wilayah potensi rawan longsor susulan. Hal itu dilakukan sesuai arahan Wali Kota Bogor, Menteri Sosial dan BNPB.
"Untuk yang berpotensi rawan longsor rumahnya diimbau untuk dikosongkan, dan mengungsi ke sini (Masjid Jami Nurul Ikhlas), karena disini sudah disediakan juga logistiknya," kata Theo.
Diakui Theo, memang belum semua ke-116 warga ini sudah mengungsi ke posko yang ada di Masjid Jami Nurul Ikhlas. Beberapa masih ada yang memilih mengungsi ke musolah yang berada di Gang Barjo.
Meski begitu, pihaknya tetap mengharapkan kepada semua warga yang tinggal di rawan longsor dapat segera pindah ke posko yang tersedia di Masjid Jami Nurul Ikhlas.
"Memang masih ada (yang mengungsi di masjid bawah), karena warga masih bolak-balik mengambil barang, namun kami imbau saat hujan bisa meninggalkan lokasi tersebut atau mencari tempat yang aman," imbuhnya.
Hanya saja, Theo memastikan, saat ini sudah tidak ada warga yang menetap di rumahnya yang memiliki potensi rawan longsor.