REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan rencana Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto yang bakal mengumpulkan kepala daerah dan wakil kepala daerah asal PDI Perjuangan di Jawa Timur. Pengumpulan kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut dikemas dalam kegiatan bersepeda bareng atau gowes di Kota Surabaya pada Sabtu (15/10).
Eri menyatakan, kegiatan bersepeda bareng tersebut juga boleh diikuti masyarakat Surabaya dan sekitarnya. Khusus bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDI Perjuangan, kata Eri, kegiatan yang digelar sebagai ajang memupuk keakraban, sekaligus momentum berbagi pengalaman antar-kepala daerah dari PDIP.
"Setiap daerah pasti memiliki inovasi yang berbeda-beda. Inovasi dari Surabaya ini bisa direplikasi daerah lain. Begitu juga dengan saya, akan belajar kepada kepala daerah lain. Mungkin ada yang bisa diterapkan inovasinya di Surabaya," kata Eri, Jumat (14/10).
Tradisi membangun keguyuban, sekaligus berkonsolidasi dan berbagi inovasi antar kepala daerah, lanjut Eri, adalah arahan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Megawati mengajarkan bagaimana gotong royong dipupuk untuk kerja-kerja kerakyatan.
“Kami para kepala daerah diwajibkan Ibu Mega untuk saling berkolaborasi, sehingga pembangunan satu daerah dan daerah lain menjadi sinergis. Itu salah satu makna penting desentralisasi, untuk kesejahteraan di daerah," ujarnya.
Eri menyebut sejumlah inovasi yang bakal saling dibagikan adalah terkait penguatan ekonomi rakyat. Hal ini penting mengingat situasi ekonomi global masih diliputi ketidakpastian. Bahkan diprediksi tahun depan bakal terjadi resesi pada sejumlah negara di dunia.
“Rakyat harus mendapat bantalan yang tepat melalui program-program pemberdayaan ekonomi. Penguatan UMKM, ekonomi arus bawah, wajib dilakukan. Kelompok ekonomi terbawah harus menjadi prioritas teratas,” kata Eri.
Surabaya, kaya Eri, telah melakukan banyak hal untuk melakukan pemberdayaan ekonomi rakyat, di antara melalui program padat karya. Dimana masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dilibatkan dalam setiap program ekonomi Pemkot Surabaya, mulai produksi paving di kampung-kampung, pembuatan rumah padat karya berisi beragam usaha rakyat yang digerakkan MBR, hingga pembukaan destinasi wisata yang sepenuhnya melibatkan masyarakat.
“Kerja kerakyatan itu akan kami paparkan ke kepala daerah lain, dan kami pun akan belajar praktik ekonomi kerakyatan dari daerah lain," ujarnya.