REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON -- Kelompok pembebas Palestina, Hamas menolak dan mengutuk penutupan Masjid Ibrahimi di Hebron untuk jamaah Muslim oleh otoritas pendudukan Israel. Organisasi itu kemudian menyerukan siapapun untuk melindungi rumah ibadah Umat Islam tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, gerakan itu mengutuk pembiaran atas para pemukim untuk mengotori masjid dan melanggar kesuciannya dengan mengadakan pertemuan liburan di dalamnya. Tindakan-tindakan ini disebut menunjukkan pelanggaran mencolok terhadap kebebasan beribadah.
"Kami menekankan Masjid Ibrahimi adalah tempat ibadah bagi umat Islam saja, dan fakta ini dikonfirmasi oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pada 2017, dan pemukim kolonial tidak memiliki hak untuk itu," kata Hamas, dilansir dari Middle East Monitor, Kamis (13/10/2022).
Dalam pernyataan itu, Hamas meminta rakyat Palestina dan faksi untuk terus melawan pelanggaran pasukan pendudukan Zionis dan pemukim Yahudi ekstremis."Kami menyerukan kepada masyarakat internasional dan badan-badan hak asasi manusia untuk mengutuk dan mengkriminalisasi pelanggaran Israel dan mendukung rakyat kami, tanah dan tempat suci Islam dan Kristen," katanya.
Baru-baru ini, Israel juga dikecam oleh organisasi-organisasi Islam internasional atas penodaan kepada Alquran oleh pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki. Pemukim Israel merobek dan membakar salinan buku di kota tua Al-Khalil di Tepi Barat Selatan pada Senin lalu dan memicu kemarahan warga Palestina dan Arab.
Al-Azhar mengecam teroris ekstremis dari entitas Zionis karena penistaan itu. Mereka menambahkan tindakan itu menunjukkan kebiadaban Zionis. Termasuk juga terorisme dan rasisme yang penuh kebencian di tengah kebisuan masyarakat internasional dan kegagalan untuk memainkan peran serius untuk warga dan dan tanah Palestina.