Jumat 14 Oct 2022 13:59 WIB

Ucapan Salam Nabi Muhammad untuk Penghuni Kubur

Nabi Muhammad memberikan salam untuk penghuni kubur.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Ucapan Salam Nabi Muhammad untuk Penghuni Kubur. Foto: Pemakaman Baqi diperuntukan bagi jamaah haji yang wafat di Madinah, Arab Saudi.
Foto: Republika/Dewi Mardiani
Ucapan Salam Nabi Muhammad untuk Penghuni Kubur. Foto: Pemakaman Baqi diperuntukan bagi jamaah haji yang wafat di Madinah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Mengunjungi orang yang sudah meninggal (ziarah) kubur merupakan kebiasaan Nabi Muhammad SAW. Untuk itu beliau mengajari umatnya, jika berziarah kubur hendaklah mengucapkan salam dan doa sebagai berikut.

"Salam sejahtera atas kalian wahai para penghuni kubur dari orang-orang Mukmin dan Muslim sesungguhnya atas kehendak Allah kami akan bersua dengan kalian. Semoga Allah merahmati orang-orang yang lebih dahulu meninggal daripada kamu dan kalian serta yang lebih akhir. Kami memohon akhirat kepada Allah bagi kami dan bagi kalian."

Baca Juga

Bacaan salam dan doa Nabi Muhammad menya para ahli kubur ditulis dalam kitab "ROH" karangan Ibnu Qayyim Al Jauziyah.

Ibnu Qayyim mengatakan, salam dan seruan semacam ini ditujukan kepada orang yang hadir, dapat mendengar, dapat disuruh, mengetahui dan dapat membalas salam itu, meskipun yang mengucapkan salam tidak dapat mendengar jawabannya. Sekiranya dia salat tak jauh dari orang-orang yang tidak meninggal, maka mereka bisa mengetahuinya dan mereka senang atas perbuatannya.

Yazid bin Harun berkata, "Kami diberitahu Sulaiman dari Abu Utsman an-Nahdi, bahwa suatu hari Ibnu Sas keluar untuk mengiringi jenazah sambil mengenakan pakaian yang ringan. Ketika sampai di kuburan, dia berkata.

"Aku mendirikan sholat dua rakaat di sana, dan setelah itu duduk di dekatnya. "

Demi Allah, tiba-tiba hatiku berdegup karena aku dengar suara dari dalam kubur.  "Pergilah engkau dari sisiku. Janganlah engkau mengusikku, karena kalian orang-orang yang bisa beramal namun tidak mengetahui, sedangkan kami orang yang mengetahui namun tidak bisa beramal. Kiranya aku bisa salat seperti salat kemudian dua rakaat itu lebih senang dari ini dan itu"

Ibnu Abid Dunnya meriwayatkan dari Abu Qilabah, dia berkata, "Aku pergi dari Syam menuju basharah. Di tengah perjalanan aku singgah di suatu tempat. Pada malam hari setelah bersuci, aku mendirikan salat dua rakaat. Kemudian aku membaringkan kepalaku di atas sebuah kuburan dan aku pun tertidur. Aku terjaga ketika kulihat orang yang ada di dalam kubur itu mengadu kepadaku dengan berkata.

"Semalam engkau telah mengusikku.  Kalian adalah orang-orang yang bisa beramal namun tidak mengetahui, sedangkan kami adalah orang orang yang bisa mengetahui namun tidak bisa beramal. Dua rakaat seperti engkau lakukan tadi lebih baik daripada dunia dan seisinya. Semoga Allah memberikan balasan kebaikan kepada penghuni dunia."

Sampaikanlah salam kami kepada mereka. Doa mereka masuk ke alam kami berupa cahaya yang sebesar gunung."

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement