REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengaku tengah berupaya mengantisipasi bencana akibat cuaca ekstrem. Seperti diketahui, BMKG merilis dalam sepekan ini akan terjadi cuaca ekstrem dan berpotensi terjadi bencana alam. "BMKG sudah mengingatkan cuaca ekstrem sekarang kita perlu hati-hati," ujarnya, Jumat (14/10/2022).
Ia mengaku sudah meminta dinas terkait mengantisipasi potensi bencana seperti Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga dan Dinas Pertamanan. Serta Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung. "Siap siaga semua, mudah-mudahan kita siap, mudah-mudahan tidak ada kejadian yang luar biasa," katanya.
Sebelumnya, hujan deras yang terjadi sejak pukul 12.30 WIB, Selasa (4/10/2022) di Kota Bandung menyebabkan sejumlah ruas jalan dan wilayah terendam banjir dan genangan. Tercatat terdapat 20 titik genangan dan banjir merendam wilayah Kota Bandung.
Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSABM) Kota Bandung melaporkan banjir terjadi di Jalan Terusan Pasirkoja (exit tol Pasirkoja) dengan ketinggian 30 sentimeter. Penyebabnya luapan sungai Cibuntu Selatan.
Selain itu banjir terjadi di Jalan Pagarsih dan Jalan Natawijaya dengan ketinggian 30 hingga 40 sentimeter. "Penyebab akibat luapan Sungai Citepus," ujar Kepala DSABM Kota Bandung Didi Riswandi saat menyampaikan laporan bencana banjir dan genangan, Selasa (4/10/2022).
Ia menuturkan banjir pun terjadi di Komplek Graha Cimindi Indah dan depan komplek di Jalan Cimindi dengan ketinggian 30 hingga 50 sentimeter. Banjir pun terjadi di Jalan Jatayu dan Bumi Panyileukan Indah.
Didi melanjutkan genangan terjadi di Jalan Panjunan Astananyar dan Jalan Pasirkoja. Selain itu terjadi pula genangan di Jalan Cikutra, Jalan LLRE Martadinata, Jalan Bengawan.
Genangan terjadi juga di Jalan Wastukencana, Jalan Simpang Cikapayang Dago, Jalan Katamso dan Jalan Sudirman. Jalan Bandara Husein, Jalan Sukamulya Indah, Jalan Sukajadi dan Jalan Kebon Kawung. Ketinggian genangan bervariasi dari mulai 10 hingga 20 sentimeter.