REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT BRI Life mencatatkan pembayaran klaim sebesar Rp 3,6 triliun pada September 2022. Adapun realisasi ini terkontraksi 11 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Direktur Operasional BRI Life Yosie William Iroth mengatakan penurunan pembayaran klaim disebabkan pandemi Covid-19. “Kami berupaya mendorong proses yang baik dan konsisten, dengan memanfaatkan teknologi digital, untuk melayani nasabah kami dengan cepat dan akurat,” ujarnya dalam keterbukaan informasi perusahaan, Jumat (14/10/2022).
Perusahaan juga mencatatkan pemegang polis sebanyak 23,4 juta pada September 2022. Adapun realisasi ini tumbuh 50 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
“Kami terus mendorong efektivitas dan efisiensi pelayanan pelanggan dengan memanfaatkan teknologi digital dan meningkatkan kapabilitas infrastruktur IT dan security,” ucapnya.
Sementara itu Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi menambahkan perusahaan berupaya mendorong penetrasi semua segmen. Pada September 2022 pendapatan premi baru ekuivalen yang disetahunkan (APE) sebesar Rp 2,45 triliun atau tumbuh 42 persen.
“BRILife juga mendorong penetrasi produk asuransi mikro pada segmen retail dan mikro, dengan mengusung produk asuransi mikro PIJAR segmen retail dan AMKKM segmen mikro. Penetrasi kedua produk ini secara signifikan membantu pencapaian APE BRILife, dalam tiga bulan terakhir asuransi PIJAR membukukan APE sebesar Rp 273 miliar, dan AMKKM dalam sembilan bulan sampai dengan akhir September 2022 membukukan APE sebesar Rp 609 miliar,” ucapnya.
Menurutnya saat ini perusahaan sedangmengembangkan pemasaran produk asuransi jiwa melalui BRImo, yang merupakan super apps yang dikembangkan oleh Bank BRI. Adapun proses ini masih dalam tahap awal untuk mendapatkan alur kerja yang memenuhi harapan nasabah BRImo.
Selain itu, perusahaan juga terus mengembangkan pemasaran melalui Agen BRILink dengan menggunakan media EDC Android sebagai tools pemasaran. EDC Android ini merupakan pengembangan yang luar biasa dari tools yang digunakan sebelumnya yaitu mesin EDC yang secara fisik digunakan oleh Agen BRILink, saat ini jumlahnya mencapai sekitar 580 ribu agen.
Direktur Keuangan BRI Life Lim Chet Ming menambahkan total premi bruto tumbuh 40 persen, dibanding periode yang sama 2021 menjadi Rp 6,9 triliun pada 2022. Pada September 2022, hasil investasi sebesar Rp 638,2 miliar atau tumbuh 22 persen dibandingkan tahun lalu.
“Pertumbuhan ini ditopang oleh portofolio UL yang memberikan hasil investasi atas dana pemegang polis sebesar Rp 190,3 miliar, sementara hasil investasi portofolio non-UL mengalami kontraksi karena sebagian besar kami investasikan pada SUN (60 persen), pasar uang (19 persen), dan obligasi korporasi yang masuk dalam investment grade (18 persen), sesuai dengan karakteristik kewajiban yang ada,” ucapnya.
Selanjutnya pada September 2022, total aset sebesar Rp 21 triliun atau nail lebih dari 20 persen. Posisi kesehatan keuangan juga sangat baik dengan RBC berada pada tingkat 505 persen, jauh di atas persyaratan minimum yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).