REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Bank Pembangunan Daerah PT Bank Sumsel Babel (BSB) mendapatkan tambahan alokasi Kredit Usaha Rakyat Rp300 miliar dari pemerintah per Oktober 2022 untuk disalurkan hingga akhir tahun ini. Direktur Utama PT BSB Achmad Syamsudin di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat, mengatakan, alokasi tambahan ini diberikan lantaran BSB sudah merealisasikan seluruh target pada September 2022.
BSB per September 2022 sudah menyalurkan Rp 1,575 triliun di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. Alokasi KUR itu terserap optimal lantaran sejumlah strategi yang diterapkan perusahaan pada sektor pangan dan UMKM.
"Sebenarnya kami sudah sempat mengajukan Rp 2 triliun untuk tahun 2022 karena tahun 2021 bisa realisasikan Rp 1 triliun," kata dia.
Program pinjaman rendah bunga dari pemerintah ini kini menjadi pilihan utama pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Saat ini, BSB memiliki sekitar 50 ribu nasabah KUR.
Pemerintah menetapkan suku bunga KUR lebih rendah dibandingkan suku bunga jenis kredit lainnya, yakni 6,0 persen per tahun. BSB sebagai bank yang dipercaya pemerintah menyalurkan KUR juga membuat beragam strategi agar terserap optimal, di antaranya membuat KUR kluster untuk pertanian, kuliner dan fesyen.
Dengan dibuatkan klusternya maka akan terbentuk ekosistem bisnisnya, mulai dari hulu hingga ke hilir sehingga bisa menekan biaya produksi, kata Syamsudin.
Jika pelaku usaha dapat menekan biaya produksi maka kemampuan untuk membayar cicilan kredit akan meningkat. Selain itu, ketahanan usaha juga meningkat sehingga pelaku usaha tersebut dapat naik kelas, khususnya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Hal ini sudah dilakukan BSB di Kampung Pempek Tanjung Rajo Palembang yang menyalurkan kredit pembiayaan mikro dengan pembiayaan berkisar Rp 2 juta hingga Rp 10 juta. Kemudian, yang dinilai juga cukup berhasil yakni pembentukan kluster pertanian di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur untuk penyaluran KUR.
Ikuti Whatsapp Channel Republika