REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Wakilnya Ahmad Riza Patria menggelar perpisahan dengan ASN di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (14/10/2022) petang. Dalam kesempatan itu, Anies mengenang kepemimpinannya yang berjalan selama lima tahun terakhir.
“Saya sampaikan terima kasih kepada dua partai, Gerindra dan PKS yang mengusung ketika saya menjadi cagub,” kata Anies dalam sambutan perpisahannya dengan ASN.
Secara khusus, dia juga menyampaikan terima kasih kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, dan Presiden PKS sebelumnya Sohibul Iman. Dia juga menyampaikan kepada seluruh warga DKI Jakarta yang mempercayakan tugas di Jakarta pada dirinya.
Setelah lima tahun memimpin DKI Jakarta, peran Anies dan Wakil Gubernur Riza Patria yang menjabat sejak 2020 menggantikan Sandiaga Uno, telah usai. Meski demikian, dia menyebut pembangunan kota akan tetap berjalan meski dia tak lagi menjabat gubernur.
“Perjuangan memajukan kota secara langsung, membantu warga, menjalankan amanat konstitusi untuk menghadirkan keadilan sosial akan terus berlanjut,” katanya.
Dia berharap, apa yang dipelajari dan dilakukan selama lima tahun terakhir bisa terus bermanfaat demi umum. Oleh sebab itu, dia menitipkan berbagai program dan aset pemerintah yang dibangun di DKI kepada ASN.
“Ada yang mengatakan, bila kita berada dalam lingkungan kerja yang menyenangkan, dan ruang kerja yang produktif, lingkungan kerja yang guyub, maka waktu akan berjalan begitu cepat. Kira-kira itulah yang saya rasakan lima tahun terakhir ini,” katanya.
Acara perpisahan dengan ASN DKI di Balai Kota itu terlambat digelar. Pasalnya, puluhan pengunjuk rasa datang menggeruduk kantor Anies menagih kepastian janji politik terkait penggusuran.
Setelah selesai menemui demonstran hingga pukul 17.00 WIB, Anies langsung melanjutkan agenda perpisahan, meski pendemo masih berada di luar pekarangan Balai Kota. Anies, sebelum memberikan sambutan, berdansa dengan para ASN dan Wakil Gubernur diiringi lagu Kicir-kicir, Ondel-ondel, Saruliang, hingga Jali-jali.