REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Tanam Kelapa Genjah 1 juta batang se-Indonesia di Solo Raya menunjukan hasil yang baik. Kelapa genjah yang ditanam pada Agustus lalu itu telah tumbuh 100 persen, bahkan kini terdapat tunas baru.
Kementerian Pertanian (Kementan) mengalokasikan bantuan bibit kelapa genjah untuk Solo Raya cukup besar. Mencakup Kabupaten Sukoharjo sebanyak 110.000 pohon, Boyolali 58.000, dan Karanganyar 59.000 pohon. Bantuan bibit diberikan saat pencanangan Tanam Kelapa Genjah 1 Juta Batang oleh Presiden Joko Widodo pada pertengahan Agustus 2022 lalu.
Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Andi Nur Alam Syah, memgatakan penanaman kelapa genjah merupakan bagian dari program ketahanan pangan, sekaligus upaya meningkatkan pendapatan masyarakat. Kementan menargetkan penanaman sejuta kelapa genjah pada periode 2022-2023.
"Solo Raya harus berhasil, pemeliharaan dan kebutuhan lainya harus terpenuhi, jangan sampai kurang," kata Andi.
Untuk memastikan program berjalan baik, Kementan melakukan monitoring dan evaluasi. Tujuan akhirnya, terbangun kawasan kelapa genjah yang bisa mendongkrak pendapatan masyarakat dan ekonomi nasional. Solo Raya, terutama Sukoharjo, kata Andi, menjadi percontohan bagi daerah lain.
Pertumbuhan tanaman yang baik, kata Andi, tak lepas dari respons warga yang sangat tinggi kala menanam dan memelihara. Di Solo Raya, khususnya di Sukoharjo, kelapa diolah jadi gula semut dan minyak kelapa.
Karena respons yang baik itu, jelas Andi, sisa alokasi bantuan kelapa tahun ini 100.000 pohon fokuskan ditanam di Sukoharjo. "Karena lahan pekarangan masih tersedia luas dan respons masyarakat untuk tanam dengan pemiliharaan yang serius sangat tinggi. Dan juga pemerintah Sukoharjo memiliki komitmen serius untuk mengawalnya," ujarnya.
Ada sejumlah varietas kelapa genjah yang jadi pilihan. Meliputi entog, kuning nias, kuning bali, pandan wangi, dan kopyor. Kelapa genjah bisa dipanen dalam waktu tiga hingga empat tahun dari sejak awal tanam.
Masing-masing varietas memiliki keunggulan. Varietas entog memiliki potensi buah per pohon per tahun mencapai 95 butir dengan jumlah buah per tandan enam hingga tujuh butir, dan kadar kemanisan air buah 6 persen Brix, berat daging buah 437 gram, dan mulai panen di umur 4 tahun.
Sementara varietas kuning nias menghasilkan buah per pohon per tahun 60-120 butir, berat daging buah mencapai 159 gram dengan kadar minyak 62 persen. Kelapa genjah kuning nias ini mulai panen pada umur 4 tahun.
Keunggulan varietas kuning bali yakni potensi buah per pohon per tahun 60-110 butir, berat daging buah mencapai 177 gram dengan kadar minyak sekitar 61 persen. Kelapa varietas ini mulai bisa dipanen di umur 4 tahun.
Kelapa genjah pandan wangi memiliki keunggulan kadar kemanisan air buah 6,25 persen Brix, aroma air dan daging buah muda dengan wangi pandan, rasa air dan daging buah bercita rasa pandan, serta jumlah buah 151 butir per pohon per tahun. Tanaman jenis ini mulai bisa dipanen umur 3 tahun.