REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh jajaran kepolisian agar responsif terhadap berbagai keluhan yang disampaikan masyarakat. Ia mengatakan, Polri perlu memperbaiki perilaku jajarannya yang bermain pungli, bertindak sewenang-sewenang, dan mencari-cari kesalahan yang sering kali dikeluhkan oleh masyarakat.
Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Pati Mabes Polri, Kapolda, Kapolres se-Indonesia di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat (14/10).
“Keluhan masyarakat terhadap anggota Polri kita, ini tugas saudara-saudara semuanya,” ujar Jokowi saat memberikan arahan kepada jajaran kepolisian, yang diunggah melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Sabtu (15/10).
Tindakan-tindakan sewenang-wenang tersebut, lanjut Jokowi, menjadi keluhan masyarakat selama ini. Perilaku itupun berpengaruh terhadap penurunan kepercayaan publik terhadap Polri.
Jokowi menjabarkan, keluhan-keluhan yang disampaikan masyarakat tersebut yakni perilaku pungli oleh anggota Polri sebesar 29,7 persen. Kemudian tindakan sewenang-wenang. Perilaku mencari-cari kesalahan disebutnya berada di peringkat ketiga yang sering dikeluhkan masyarakat, yakni sebesar 19,2 persen. Dan terakhir perilaku hidup mewah.
“Tolong ini anggota-anggota semuanya diredam untuk ini. Sewenang-wenang, tolong ini juga diredam pada anggota-anggota. Pendekatan-pendekatan yang represif jauhi,” kata Jokowi.
Jokowi menyampaikan, aparat penegak hukum memiliki hubungan interaksi yang paling dekat dengan rakyat. Karena itu, ia meminta seluruh jajaran kepolisian yang hadir agar mengingatkan seluruh anggotanya untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Jokowi tak ingin memburuknya perilaku dan kinerja kepolisian menyebabkan rasa kepercayaan, keamanan, dan kenyamanan masyarakat menjadi hilang.
“Karena apapun Polri adalah pengayom masyarakat. Hal-hal yang kecil-kecil tolong betul, dilayani betul. Masyarakat kehilangan sesuatu harus direspon cepat. Sehingga rasa terayomi dan rasa aman itu menjadi ada,” ujar Jokowi.