REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebanyak 139 orang warga Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kalapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor masih mengungsi usai kejadian tanah longsor pada Rabu (12/10/2022). Warga masih akan terus mengungsi selama cuaca ekstrem masih melanda Kota Bogor.
Lurah Kebon Kalapa Budi Jaenadi mengatakan selama beberapa hari ke belakang posko pengungsian di Masjid Nurul Ikhlas terus mendapat bantuan segala rupa. Selain makanan, kata dia, pengungsi juga membutuhkan popok bayi dan pembalut. Termasuk juga makanan ringan untuk anak-anak dan air mineral.
“Sementara (warga) tetap mengungsi di sini, karena kondisi di sana agak rawan dengan cuaca ekstrem. Saya juga sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor,” kata Budi, Sabtu (15/10/2022).
Terkait sosialisasi relokasi warga, Budi mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah menawarkan warga untuk segera direlokasi.Untuk sementara warga ditawarkan menempati rumah susun sederhana sewa (rusunawa).
Kendati demikian, menurut Budi, banyak warga yang masih betah tinggal di tempat asalnya. Sehingga warga enggan direlokasi baik untuk sementara maupun dalam jangka panjang.
“Untuk dipindahkan ke rusunawa aja ada yang keberatan. Apalagi relokasi, kayaknya agak berat. Mungkin kita edukasi juga. Saya harapkan mereka tidak ada yang kembali dulu ke sana (tempat tinggal asal),” ungkapnya.
Namun, Budi menegaskan, meskipun banyak warga yang tidak betah mengungsi, ia memastikan tidak ada warga yang kembali ke rumahnya. Agar mengikuti arahan dari Pemkot Bogor demi terhindar dari bahaya longsor susulan.