REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura II (Persero) memproyeksikan dapat melayani sebanyak 60 juta penumpang pada tahun 2022. Ini seiring dengan lalu lintas penerbangan yang semakin pulih secara berkelanjutan.
"Kami targetkan sepanjang 2022 ini jumlah penumpang di 20 bandara AP II secara kumulatif mencapai 60 juta," kata President Director AP II Muhammad Awaluddin di Jakarta, Sabtu (15/10/2022).
Ia mengatakan, pada Januari-September 2022, jumlah pergerakan penumpang di bandara AP II secara kumulatif mencapai sekitar 44,03 juta. Jumlah ini meningkat signifikan 115,30 persen dibandingkan dengan Januari-September 2021 yang sebanyak 20,45 juta penumpang.
Sepanjang 2022, peningkatan jumlah penumpang terjadi pada setiap kuartal. Pada kuartal I 2022 jumlah penumpang tercatat 11,85 juta, lalu kuartal II 2022 meningkat sebanyak 16,01 juta, dan kuartal III 2022 tercatat 16,16 juta penumpang. Menurut dia, tren kenaikan jumlah penumpang yang terjadi pada setiap kuartal merupakan indikasi bahwa pemulihan terus menguat.
Melihat tren kenaikan yang ada maka pada kuartal IV 2022 ditargetkan jumlah penumpang dapat mencapai sedikitnya 16 juta, sejalan dengan momentum libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
"Kami perkirakan pada Oktober-Desember 2022 dapat mencapai sedikitnya 16 juta penumpang," ujarnya.
Awaluddin mengatakan, target 60 juta penumpang ini lebih banyak dibandingkan dengan target yang sebelumnya dicanangkan pada awal 2022 yaitu 41,06 juta penumpang, dan target revisi yakni 57,89 juta penumpang.
"Situasi di tengah pandemi sangat dinamis. Dengan tren kenaikan yang ada hingga Kuartal III/2022, kami meyakini jumlah penumpang hingga akhir 2022 ini dapat menembus 60 juta," katanya.
Ia menambahkan, sebagai operator 20 bandara di Indonesia, AP II bersama pemangku kepentingan berupaya untuk selalu menjaga konektivitas penerbangan di dalam negeri termasuk di tengah pandemi COVID-19. Di tengah tantangan berat COVID-19, AP II mempererat sinergi guna memastikan sektor penerbangan nasional terus berkontribusi optimal dalam penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional.