Sabtu 15 Oct 2022 17:39 WIB

Dokter Palestina ditembak mati Pasukan Israel

Abdullah Abu al-Teen ditembak di kepala oleh tentara Israel di depan rumah sakitnya.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Friska Yolandha
Warga Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di kamp pengungsi Shuafat di Yerusalem, Rabu, 12 Oktober. 2022. Seorang dokter yang bekerja di Rumah Sakit Pemerintah Khalil Suleiman, Abdullah Abu al-Teen (43 tahun) telah meninggal setelah ditembak pada Jumat (14/10/2022).
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Warga Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di kamp pengungsi Shuafat di Yerusalem, Rabu, 12 Oktober. 2022. Seorang dokter yang bekerja di Rumah Sakit Pemerintah Khalil Suleiman, Abdullah Abu al-Teen (43 tahun) telah meninggal setelah ditembak pada Jumat (14/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Seorang dokter yang bekerja di Rumah Sakit Pemerintah Khalil Suleiman, Abdullah Abu al-Teen (43 tahun) telah meninggal setelah ditembak pada Jumat (14/10/2022). Ia tengah merawat korban selama serangan Israel di Jenin di Tepi Barat.

Dilansir dari laman Middle East Eye pada Sabtu (15/10/2022), Mateen Dabaya (20) juga tewas dan lima warga Palestina lainnya terluka dalam serangan di kamp pengungsi Jenin. Sumber mengatakan kepada kantor berita resmi Palestina Wafa, pasukan khusus Israel telah menyerbu kamp tersebut, bersama dengan puluhan kendaraan militer Israel, di mana mereka mengerahkan tembakan langsung.

Baca Juga

Kementerian kesehatan Palestina mengatakan, Teen ditembak di kepala oleh tentara Israel di depan rumah sakitnya. Awalnya dilaporkan bahwa Teen telah terbunuh, tetapi dia kemudian bertahan, sebelum menyerah pada luka-lukanya. Teen disebut telah menikah dan memiliki tiga anak.

Puluhan warga Palestina telah tewas dalam beberapa bulan terakhir selama serangan Israel hampir setiap hari di Tepi Barat. Menurut angka kementerian kesehatan, dua remaja Palestina ditembak mati pada Sabtu dalam serangan lain di Jenin. Sementara seorang anak laki-laki berusia 12 tahun meninggal pada Senin karena luka yang diderita bulan lalu.

Pasukan Israel saat ini sedang mencari penyerang yang menembak mati dua tentara dalam insiden terpisah selama sepekan terakhir. Seorang tentara tewas pada Selasa di dekat Nablus, selatan Jenin. Sementara pada Sabtu yang lain ditembak mati di dekat pintu masuk ke kamp pengungsi Shuafat di Yerusalem Timur yang dicaplok Israel.

Penghuni kamp telah terperangkap di lingkungan itu selama hampir sepekan, dengan beberapa tidak dapat pergi untuk menerima perawatan kesehatan kritis dan banyak persediaan dasar menipis. Hal ini karena pasukan Israel memberlakukan blokade ketat sebagai bagian dari pencarian penembak.

Sekitar 140 ribu warga Palestina tinggal di Shuafat, satu-satunya kamp pengungsi di dalam batas kota Yerusalem. Warga Palestina melakukan pemogokan umum sepanjang hari awal pekan ini di kota itu, dalam solidaritas dengan penduduk Shuafat. Ada juga konfrontasi yang melibatkan pasukan Israel dan Palestina di seluruh Yerusalem Timur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement