REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa dan tim SAR gabungan berhasil temukan satu korban dari bencana tanah longsor di Gang Kepatihan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat pada Jumat siang (14/10/2022). Sebelumnya pada Selasa (11/10/2022) akibat curah hujan yang tinggi disertai struktur tanah yang labil memicu terjadinya longsoran tebing di Kelurahan Kebon Kalapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat pukul 15.30 Wib.
Akibatnya sebanyak 139 jiwa terdampak, 16 jiwa luka ringan, tiga (3) jiwa luka berat. Lebih jauh terdapat empat (4) korban yang selamat, dua(2) masih dalam pencarian, dua (2) korban meninggal dunia.
“Alhamdulillah berdasarkan laporan dari tim kami yang di lapangan. Satu korban berhasil ditemukan dengan kondisi meninggal dunia,” jelas Haryo Mojopahit selaku Chief Executive DMC Dompet Dhuafa melalui pesan singkat.
Menyikapi pemberitaan peristiwa bencana alam yang terjadi di Bogor, Tim DMC Dompet Dhuafa langsung mengirimkan personel respons tanggap darurat menuju lokasi terdampak pada Rabu lalu (12/10/2022). Saat ini tim sedang bersama Tim SAR gabungan untuk melakukan pencarian korban lebih lanjut.
DMC Dompet Dhuafa membuka pos di wilayah dekat Masjid Jami Nurul Ikhlas Jalan Veteran RT 001/002, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat. Hasil kaji cepat tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, kerugian materil yang ditimbulkan adalah satu kolam pemancingan umum terdampak.
Hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Kota Bogor dan sekitarnya sampai Senin (17/10/2022), sebagaimana menurut informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). BMKG juga menyatakan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem yang ditandai dengan curah hujan tinggi dan angin kencang sampai pertengahan Oktober 2022.
Hasil analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya sirkulasi siklonik yang membentuk pola belokan angin serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan. Kemudian aktifnya fenomena gelombang atmosfer seperti MJO (Madden Jullian Oscillation) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin juga secara tidak langsung dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
Korban yang diketahui bernama Iwan (24) ditemukan pada jumat (14/10/2022) dalam kondisi meninggal dunia pada pukul 10.30 WIB siang tadi. “Korban ditemukan pada kedalaman 1 Meter di bawah permukaan tanah serta tertimbun oleh material tanah serta bangunan, kemudian dievakuasi ke RSUD Kota Bogor untuk proses selanjutnya,” ungkap Fazzli selaku Kepala Kantor SAR Jakarta selaku SAR Mission Coordinator dalam operasi SAR.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, menetapkan wilayah Bogor dalam status tanggap darurat hingga 31 Desember 2022. Alasan ia menetapkan hingga akhir tahun 2022 karena sejumlah bencana terjadi di wilayah Bogor. Menurutnya hal ini diperparah dengan kenyataan titik-titik rawan bencana di Bogor tergolong cukup banyak.
"Sudah dapat dipastikan bukan maksud mendahului tapi sudah dapat dipastikan apabila cuaca ekstrem, intesitas tinggi, volume tinggi maka akan terjadi longsor. Karena itu titik-titik rawan maka kita tetapkan status tanggap bencana agar semua waspada," imbuhnya sebagaimana diberitakan oleh Republika.