Sejak awal, pertandingan berlangsung dalam tempo sedang. Memasuki 10 menit laga berjalan, intensitas sedikit meningkat. Palace lebih dominan.

 

Tuan rumah lebih memilih menunggu. Sesekali the Foxes merancang serangan balik. Anak asuh Brendan Rodgers menebar ancaman pada menit ke-17.

 

Setelah terlibat kerja sama satu dua sentuhan dengan rekannya, Harvey Barnes nyaris mencatatkan nama di papan skor. Ia sudah berhadapan dengan kiper lawan. Sontekannya ditepis Vicente Guaita.

 

Leicester mendapat angin segar. Situasi berbalik. Tuan rumah nampak dominan dan gencar menekan usai peluang emas perdana mereka. 

 

Lima menit kemudian the Foxes kembali mendulang kans. Kali ini melalui sepakan keras Patson Daka. Guaita lagi-lagi menjadi pahlawam timnya.

 

Memasuki 25 menit pertandingan berjalan, intensitas benar-benar meningkat. Kedua tim terlibat aksi saling menyerang. Namun hingga turun minum, skor kacamata tetap bertahan.

 

Memasuki babak kedua, the Foxes langsung tancap gas. Pada menit ke-48, James Maddison nyaris membuat King Power Stadium lebih bergemuruh. Setelah mendapat umpan terukur rekannya, ia melepaskan tembakan keras dari jarak dekat. Upaya sang gelandang serang melambung di atas mistar gawang lawan.

 

Palace tak tinggal diam. Pada menit ke-63, giliran kubu tamu mendulang kans. Wilfried Zaha melepaskan tembakan tepat sasaran. Sontekan Saha masih bisa ditepis kiper lawan.

 

Permaianan terbuka diperagakan kedua tim. Transisi berlangsung cepat. Namun hingga 70 menit berlalu, angka di papan skor belum berubah. Di sisa waktu yang ada tak terlihat perubahan berarti. Skor 0-0 bertahan sampai pertandingan berakhir.

 

Tambahan satu poin membuat Palace naik ke posisi 13 dengan nilai 10. Sementara Leicester juga naik dari dasar klasemen dengan nilai lima. Namun kedua tim ini berpeluang kembali melorot, tergantung hasil laga-laga berikutnya.