Ahad 16 Oct 2022 14:23 WIB

Israel Tembak Mati Dokter Palestina, MER-C Kecam Keras

Israel dipandang kerap menargetkan tenaga medis yang bekerja dilindungi UU.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Indira Rezkisari
Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad mengecam tindakan kekerasan Israel terhadap tenaga medis Palestina.
Foto: Prayogi/Republika.
Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad mengecam tindakan kekerasan Israel terhadap tenaga medis Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya seorang dokter Palestina, Abdullah Al-Teen (43 tahun). Ia meninggal ketika melaksanakan tugas profesi dan kemanusiaan membantu korban kekerasan tentara Israel.

Berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan Palestina, Dokter Abdullah Al-Teen ditembak di kepala oleh tentara Israel. Penembakan terjadi saat Dokter Abdullah Al-Teen sedang berusaha menyelamatkan korban luka tembak Israel di depan rumah sakit pemerintah Jenin pada Jumat (14/10/2022).

Baca Juga

"Tidak hanya Dokter Al-Teen, dua petugas ambulans juga dikabarkan menjadi target tentara Israel yang mencegah staf medis untuk mendekati dan menyelamatkan seorang pemuda Palestina yang menjadi korban," kata Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad, kepada Republika, Ahad (16/10/2022).

Sarbini mengatakan, MER-C mengutuk kejahatan kemanusiaan yang terus dilakukan Israel terhadap warga Palestina. MER-C mengecam keras penargetan tenaga dan staf medis yang tengah bertugas karena profesi ini dilindungi oleh undang-undang dan hukum internasional meski di wilayah perang atau konflik.