REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Aktivis iklim Inggris muncul di pengadilan London dengan tuduhan perusakan kriminal pada Sabtu (15/10/2022). Mereka didakwa usai melemparkan sup ke lukisan "Sunflowers" Vincent van Gogh di National Gallery Inggris.
Dua perempuan berusia 20 dan 21 tahun didakwa sehubungan dengan protes melempar sup sehari sebelumnya. Sementara terdapat satu aktivis lain yang didakwa atas cat yang disemprotkan pada tanda berputar di markas besar Polisi Metropolitan pusat kota London.
Ketiga perempuan itu mengaku tidak bersalah atas kerusakan kriminal di Pengadilan Westminster Magistrates selama dua sidang singkat pada Sabtu. Jaksa Ola Oyedepo mengatakan, kedua perempuan pelempar sup itu tidak merusak lukisan cat minyak, karena lukisan ditutupi oleh kotak pelindung kaca, tetapi kerusakan terjadi pada bingkai.
Lukisan yang menjadi salah satu dari beberapa versi "Sunflowers" yang dilukis Van Gogh pada akhir 1880-an dibersihkan dan dikembalikan ke tempatnya di National Gallery pada Jumat (14/10/2022) sore. Hakim distrik Tan Irkam membebaskan para terdakwa dengan jaminan tidak membawa cat atau zat perekat di tempat umum.
Demonstran dari kelompok protes perubahan iklim Extinction Rebellion dan Just Stop Oil melakukan serangkaian protes di London pada Jumat. Mereka menginginkan pemerintah Inggris untuk menghentikan proyek minyak dan gas.
Just Stop Oil mengatakan, para aktivis membuang dua kaleng sup tomat di atas lukisan minyak Van Gogh, salah satu karya paling ikonik dari seniman Belanda itu. Kedua pengunjuk rasa juga menempelkan diri ke dinding galeri.
Menurut Polisi, mereka melakukan sekitar 28 penangkapan sehubungan dengan protes pada Jumat. Sebanyak 25 demonstran lainnya ditebus sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.
Polisi melakukan penangkap lebih lanjut sebanyak 26 orang pada Sabtu. Penangkapan ini setelah pengunjuk rasa Just Stop Oil memblokir jalan utama di London timur. Beberapa demonstran menempelkan diri ke permukaan jalan.
Just Stop Oil telah menarik perhatian dan kritik atas taktik mereka yang mengganggu, termasuk menargetkan karya seni di museum. Pada Juli, para aktivis menempelkan diri mereka pada bingkai salinan awal "The Last Supper" karya Leonardo da Vinci di Royal Academy of Arts London dan "The Hay Wain" karya John Constable di National Gallery.
Aktivis juga memblokir jembatan dan persimpangan di London selama dua minggu protes terhadap pendekatan pemerintah Inggris terhadap perubahan iklim. Gelombang demonstrasi terbaru datang ketika Perdana Menteri Liz Truss membuka babak perizinan baru untuk operasi minyak dan gas di Laut Utara dan membatalkan larangan pada 2019 di Inggris. Para pemerhati lingkungan mengatakan pemerintah Inggris merusak perjuangan melawan perubahan iklim.