Ahad 16 Oct 2022 18:57 WIB

Wamen ATR/BPN Target Seluruh Pesantren Punya Sertifikat Tanah

Sertifikat sebagai perlindungan dari penyerobotan pihak tidak bertanggung jawab.

Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni
Foto: istimewa
Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Raja Juli Antoni menargetkan seluruh tanah pesantren memiliki sertifikat. Langkah itu sebagai perlindungan dari penyerobotan pihak-pihak tidak bertanggung jawab termasuk praktik mafia tanah.

"Negara berkomitmen mendukung pesantren. Karena itu, saya datang ke sini untuk menyerahkan 10 sertifikat tanah milik Yayasan KH Hasyim Asy'ari," kata Raja saat mengunjungi Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, yang dikutip dalam keterangan resmi di Jakarta, Ahad (16/10/2022).

Baca Juga

Kedatangan Wamen ATR/BPN Raja Juli Antoni ke Pesantren Tebuireng langsung disambut oleh pimpinan pesantren KH Abdul Hakim Mahfudz. Raja menyampaikan maksud kedatangannya untuk bersilaturahmi sekaligus mewakili Menteri ATR/BPN menyerahkan sertifikat tanah.

Raja menyampaikan apabila masih ada tanah pesantren yang belum memiliki sertifikat agar segera didaftarkan ke kantor BPN setempat. "Ini ketua BPN Kabupaten Jombang. Ada dari pihak Kanwil BPN Jatim juga. Beliau siap membantu pendaftaran pesantren Tebuireng," kata Raja.

Raja Juli Antoni mengatakan saat ini pemerintah berupaya mempercepat pengurusan sertifikat. Pemerintah juga menyiapkan anggaran dari APBN untuk percepatan pengurusan sertifikat.

"Artinya tidak dipungut biaya dari kantor BPN. Sekali lagi ini untuk menyelesaikan banyak hal yang berkaitan dengan sengketa lahan," katanya.

KH Abdul Hakim Mahfudz menyampaikan rasa terima kasihnya atas penyerahan sertifikat tanah lahan pesantren. Bagi pesantren, sertifikat tanah memiliki makna yang besar untuk penyelenggaraan pendidikan.

"Sebelumnya atas nama pesantren saya sampaikan rasa syukur atas kunjungan ini. Tentu kami senang apabila negara memiliki perhatian terhadap pesantren," kata KH Abdul Hakim.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement