REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Perusahan asuransi Australia, Medibank Private Ltd mengatakan operasinya sudah kembali normal setelah upaya serangan ransomware. Medibank mengatakan tidak ada bukti ada data konsumen yang terhapus dari jaringan itu.
Pada Kamis (13/10/2022) lalu Medibank mengatakan mereka akan melakukan isolasi dan menghapus akses sejumlah konsumen setelah mendeteksi aktivitas tidak biasa para jaringannya.
Serangan ini merupakan serangan siber terbaru dalam beberapa pekan terakhir yang mengguncang perusahaan-perusahaan Australia. Termasuk pembobolan perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di negara itu, Optus yang membahayakan 10 juta data pelanggan dan unitnya Woolworths yang mengekspos 2,2 juta data pelanggan.
Pada Senin (17/10/2022) Medibank mengatakan penyelidikan yang masih berlangsung menunjukkan sistem keamanan sibernya mendeteksi aktivitas "yang konsisten dengan pra-peristiwa ransomware". Tapi sistem tidak menginkripsinya sebagai ransomware.
Perusahaan itu mengatakan belum ada indikasi insiden ini disebabkan oleh "ancaman dari aktor negara" tapi penyelidikan akan dilanjutkan. Medibank mengatakan bisnisnya sesuai dengan prediksi tahun fiskal 2023 dan tidak terdampak pada insiden ini.