Khofifah Minta Daerah di Jatim Kembangkan Lumbung Pangan
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Khofifah Minta Daerah di Jatim Kembangkan Lumbung Pangan (ilustrasi). | Foto: Antara/Ardiansyah
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong berkembangnya lumbung pangan (food estate), serta pekarangan pangan lestari demi menjaga ketahanan pangan di tengah ancaman krisis global. Khofifah menjelaskan, lumbung pangan merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, hingga dengan peternakan di suatu kawasan.
“Di Gresik bisa dijadikan contoh oleh daerah lain untuk memulai pengembangan food estate. Karena tiap daerah punya keunggulan pangan masing-masing, saya rasa food estate akan memperkuat ketahanan pangan nasional terkhusus juga di Jatim,” kata Khofifah, Senin (17/01).
Food Estate Mangga di Gresik terdapat di empat kecamatan. Yaitu di Kecamatan Dukun seluas 1.205 hektar, Kecamatan Sidayu 1.506 hektar, Kecamatan Panceng 2.410 hektar, dan Kecamatan Ujungpangkah 903 hektar. Di bawah pengelolaan PT Galasari Gunung Sejahtera, food estate tersebut mengembangkan mangga varietas malaba, gadung-21, arummanis, dan garifta.
Khofifah pun mengajak pemerintah kabupaten/ kota di Jatim untuk mengenali potensi besar pangan daeranya untuk bisa diproyeksikan pada program lumbung pangan. “Ada manggis di Banyuwangi yang bisa dikembangkan. Jejaring Banyuwangi juga luar biasa di sektor pangan,” ujarnya.
Khofifah melanjutkan, dalam pengembangan lumbung pangan, penting untuk melibatkan banyak pemangku kebijakan. Mulai dari sarana prasarana, alat dan mesin pertanian, petani atau gabungan kelompok tani, penjamin komoditas hasil tani (offtaker), hingga industri modern.
"Saya optimis bahwa pengembangan lumbung pangan akan meningkatkan ketahanan pangan di Jatim,” kata Khofifah.