REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Big data saat ini menjadi masalah yang cukup rumit, sebab menyimpan banyak volume data dalam jumlah yang besar dan komplek. Namun, ketika kumpulan data itu dikelola dan diolah dengan baik, bukan tidak mungkin dapat menjadi solusi hebat terhadap masa depan suatu organisasi bahkan dunia industri sekalipun.
Dosen Kampus Digital Bisnis Universitas Nusa Mandiri (UNM) merasa terpanggil dan peduli pada organisasi pemuda yang terhimpun dalam Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) provinsi DKI Jakarta, untuk membantu dalam mengelola dan mengolah data di organisasinya. Rasa kepedulian ini terhimpun dalam satu tim dosen yang sukses menggelar pelatihan, pada Sabtu (15/10/2022), pukul 09.00-15.00 Wib di UNM kampus Damai, Jalan Damai No 8 Warung Jati Barat, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Tim dosen ini diketuai oleh Eko Setia Budi dengan tutor pelatihan Besus Maula Sulton dan anggota tim yang terdiri dari Eva Zuraidah serta Ipin Sugiyarto. Kelompok dosen ini juga dibantu beberapa orang mahasiswa UNM yakni Meyti Lestari, Siti Indriane Maebari, Prista Eriyanti, Said Ahmadi serta Sindi Dwiwahyuni.
Eko Setia Budi selaku ketua kelompok mengatakan rasa keprihatinan dan kepedulian kami pada kelompok pemuda yang terhimpun dalam JPRMI DKI Jakarta untuk membantu mereka dalam mengelola dan mengolah data-data di organisasi agar menghasilkan sesuatu yang lebih berguna dari kumpulan data yang besar di organisasinya.
“Kami menggelar pelatihan mengolah data dengan aplikasi visualisasi data tablue. Pelatihan ini sebagai bentuk tanggungjawab kami sebagai dosen dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi,” ujarnya pada media usai acara, Sabtu.
Dengan menghadirkan tutor pelatihan, tegas Eko, menjelaskan yang sesuai di bidang pengolahan data diharapkan dapat membantu anggota JPRMI menghasilkan solusi yang tepat terhadap besarnya kumpulan data yang dimiliki organisasi.
“Adanya pelatihan ini diharapkan, pengurus dan anggota JPRMI dapat memanfaatkan kumpulan data yang dimiliki untuk dikelola menjadi satu hal yang berguna untuk menunjang keputusan organisasi,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Besus Maula Sulton, sebagai tutor menyampaikan aplikasi tableau merupakan tools atau platform untuk membuat visualisasi data yang dimiliki lebih interaktif, mudah dibaca dan mudah dianalisa.
“Visualisasi yang dilakukan adalah mengubah data dalam bentuk table yang kaku menjadi bentuk grafik, diagram, geomapping, dan sebagainya yang mampu memperlihatkan perubahan dan perbedaan yang ada pada data dengan lebih jelas,” terangnya pada peserta pelatihan.
Aplikasi tableau ini, ungkapnya akan menghasilkan tampilan data dari analisis statistik biasa menjadi lebih cantik dengan visual yang eye-catching, dashboarding interaktif yang sediakan secara alami.
“Semoga dengan pelatihan ini anggota JPRMI semakin paham dan peduli dalam hal pengolahan data-data sehingga mendapatkan manfaat pada organisasi,” tegasnya.