REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) melansir neraca perdagangan barang Indonesia mengalami surplus 4,99 miliar dolar AS pada September 2022, dengan nilai ekspor 24,80 miliar dolar AS dan impor 19,81 miliar dolar AS.
"Jadi, neraca perdagangan Indonesia sampai September 2022 ini membukukan surplus selama 29 berturut-turut kalau kita lihat sejak Mei 2020," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto di Jakarta, Senin.
Setianto menyampaikan surplus neraca perdagangan ditopang oleh neraca perdagangan komoditas nonmigas sebesar 7,09 miliar dolar AS, dengan dengan komoditas penyumbang surplus terbesar yaitu komoditas bahan bakar mineral, lemak dam minyak hewan nabati, serta besi dan baja.
Sementara itu neraca perdagangan komoditas migas masih mengalami defisit 2,10 miliar dolar AS dengan komoditas penyumbang defisit utamaadalah minyak mentah dan hasil minyak.