Senin 17 Oct 2022 16:54 WIB

World Peace Forum Ke-8 akan Lahirkan Surakarta Message

World Peace Forum membahas masalah kemanusiaan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
 World Peace Forum membahas masalah kemanusiaan. Foto:  Toleransi (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
World Peace Forum membahas masalah kemanusiaan. Foto: Toleransi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- World Peace Forum (WPF) Ke-8 yang diselenggarakan di Solo, Jawa Tengah, pada 17-18 November 2022 akan menghasilkan Surakarta Message. Sebagaimana diketahui, WPF Ke-8 ini diselenggarakan oleh Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) bersama Cheng Ho Multiculture and Education Trust di Kuala Lumpur dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Anggota Panitia Pengarah (Steering Committee) WPF Ke-8, Yuli Mumpuni Widarso,  mengatakan, WPF Ke-8 mengusung tema  Human Fraternity and The Middle Path as the Foundation for a Peaceful, just, and Prosperous World (Persaudaraan Kemanusiaan dan Jalan Tengah sebagai Fondasi Dunia Damai, Adil, dan Sejahtera).

Baca Juga

Ia menjelaskan, di dalamnya WPF tahun 2022 ini akan ada beberapa sesi di antaranya sesi yang membahas persaudaraan kemanusiaan. Pada sesi ini akan ada beberapa pembicara kunci dari Al-Azhar Mesir, India, tokoh Katolik dan Protestan. Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Abdul Mu'ti akan menjadi moderator pada sesi ini.

"Sesi kedua membahas jalan tengah sebuah perspektif Islam," kata Yuli kepada Republika, Senin (17/10/2022).

Ia menerangkan, pada sesi kedua tersebut akan ada pembicara kunci dari Bosnia, Pakistan, Australia dan dalam negeri. Mereka yang menjadi pembicara kunci adalah para tokoh terkemuka atau pemuka agama.

Pada sesi ketiga akan membahas jalan tengah kebijaksanaan oriental. Pendiri Cheng Ho Multiculture and Education Trust, Tan Sri Lee Kim Yew dan Prof Din Syamsuddin akan menjadi pembicara pada sesi ini. Selanjutnya, peserta WPF Ke-8 akan membahas hasil akhir dan dokumen yang dihasilkan WPF.

"Di WPF Ke-7 kita menghasilkan The Jakarta Message, di Solo akan menghasilkan Surakarta Message. Dan penutupan seremoni akan disampaikan Prof Din dan Prof Haedar Nashir Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah," ujar Yuli.

Sebelum WPF Ke-8 dimulai, Yuli menyampaikan bahwa akan ada welcome dinner di Keraton Kasunanan Surakarta.

Ia juga menambahkan bahwa WPF merukaan forum internasional atau wahana untuk saling berbagi dan tukar pikiran di antara tokoh-tokoh terkemuka. Pesertanya para pemuka agama dari berbagai negara, kehadiran mereka sudah 99 persen terkonfirmasi.

"Selain akan hadir di Surakarta, beberapa dari pakar internasional atau tokoh terkemuka  pada saat mereka transit di Jakarta akan mengisi beberapa kuliah di Universitas Muhammadiyah Jakarta, UHAMKA, UIN Jakarta, dan Paramadina," jelas Yuli.

Yuli mengatakan, sekitar 80 peserta dari berbagai negara sudah konfirmasi 99 persen akan hadir di WPF Ke-8. Mereka adalah tokoh terkemuka, pemuka agama, dan utusan khusus presiden. Peserta dari dalam negeri juga sangat dihargai partisipasi dan kehadirannya oleh penyelenggara WPF.

Ia menambahkan, khusus untuk WPF Ke-8 ada yang spesial dibandingkan tujuh WPF sebelumnya. Karena yang menyelenggarakannya adalah UMS maka mereka diberi kesempatan untuk menggelar Scholar Forum di akhir acara WPF.

"Di dalamnya akan ada call for paper dan academic paper oleh para kalangan sarjana dari kalangan Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia untuk menyampaikan paper-nya, selain itu para pembicara dari kalangan sarjana akan berpartisipasi dalam WPF Scholar Forum ini," ujar Yuli.

Ia menambahkan, WPF Scholar Forum temanya sama persis dengan WPF Ke-8. Bahkan tema atau topik mengenai jalan tengah (moderat/ wasathiyah), kebijaksanaan oriental, dan persaudaraan kemanusiaan akan diperdalam secara akademik di Scholar Forum.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement