Masyarakat Diminta Waspadai Gejala Gangguan Ginjal Akut Misterius

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq

Kasus gangguan ginjal akut misterius.
Kasus gangguan ginjal akut misterius. | Foto: Republika

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY meminta masyarakat untuk mewaspadai gejala gangguan ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak. Hal ini mengingat gangguan ginjal akut misterius tersebut sudah banyak ditemukan di DIY.

Dinkes DIY mencatat, gangguan ginjal akut tersebut sudah menyerang 13 anak di seluruh DIY hingga Oktober 2022 ini. Bahkan, lima kasus di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai masyarakat yakni munculnya gejala awal seperti batuk pilek, serta demam. Selain itu, juga muncul gejala tidak bisa buang air kecil.

Kepala Dinkes DIY, Pembajun Setyaningastutie mengatakan, mayoritas untuk gejala tidak buang air kecil ini terjadi di hari ketiga atau hari kelima sejak anak mengalami gejala awal.

"Mayoritas gejalanya itu di hari ketiga atau hari kelima urinnya mulai sedikit, bahkan bisa tidak bisa pipis atau tidak ada urinnya. Justru itu harus hati-hati, jangan-jangan memang ginjal itu tidak bisa berfungsi dengan baik lagi karena ginjalnya sudah memburuk. Itu serangannya infeksinya sudah ada di dalam ginjal itu," kata Pembajun saat dikonfirmasi Republika.co.id, Senin (17/10/2022).

 

Jika gejala tersebut ditemukan pada anak, Pembajun meminta agar segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat, meskipun baru ditemukan gejala awal. Hal ini agar anak segera tertangani, terlebih jika sudah mengarah ke gangguan ginjal akut misterius.

"Imbauan kami ibu dan bapak, prioritas ibu-ibu, pokoknya yang punya anak balita dan punya gejala tadi seperti batuk, pilek, demam, dan ada infeksi, kemudian volume minum misalnya banyak karena kalau orang demam itu dianjurkan banyak minum supaya dia larut infeksinya, tapi kalau urinnya sedikit, maka harus segera dibawa ke fasyankes," ujar Pembajun.

Meski gangguan ginjal akut misterius ini sudah ditemukan di DIY, Pembajun meminta agar masyarakat tidak panik. "Intinya masyarakat tidak perlu galau, khawatir atau panik, yang jelas jika ditemukan gejala-gejala seperti itu, maka baiknya segera mencari pertolongan, artinya segera ke fasyankes," katanya.

Terkait


Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark