Senin 17 Oct 2022 17:27 WIB

BMKG Ingatkan Nelayan di Labuan Bajo Hati-Hati Beraktivitas di Laut

Nelayan diingatkan pantau kondisi cuaca saat ini untuk keselamatan dalam beraktivitas

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Nelayan melintas saat matahari tenggelam di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (12/10).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Nelayan melintas saat matahari tenggelam di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Komodo mengingatkan nelayan dan kapal-kapal yang melakukan aktivitas di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur untuk berhati-hati dan waspada terhadap angin kencang selama pancaroba ini.

"Bagi nelayan atau kapal-kapal yang beraktivitas di laut harus waspada terhadap angin kencang yang mengakibatkan gelombang tinggi pada saat terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Sti Nenotek di Labuan Bajo, Senin (17/10/2022).

Baca Juga

Dia menjelaskan secara umum ketinggian gelombang di wilayah perairan Taman Nasional Pulau Komodo berkategori rendah atau berkisar 0,5-1,25 meter. Namun adanya hujan dengan intensitas sedang-lebat harus diwaspadai oleh para nelayan dan pelaku pariwisata yang beraktivitas di lautan.

Sti meminta nelayan dan pelaku pariwisata dalam hal ini pengelola kapal untuk mengetahui tanda-tanda hujan lebat seperti awan gelap yang sudah terbentuk dan akan terjadi hujan. Jika kondisi itu telah ditemui selama melakukan pelayaran, ia menyarankan kapal-kapal yang sedang beraktivitas di laut untuk berhenti, menepi ke pelabuhan, atau bergerak ke pulau-pulau sekitar mencari tempat yang aman.

"Karena pada saat hujan itu akan disertai angin kencang dan gelombang tinggi," katanya.

Jika hujan telah reda, aktivitas pelayaran bisa kembali dilanjutkan sembari terus memantau prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG. Sti menyebut hujan lebat-sedang dan angin kencang ini disebabkan masa pancaroba.

Dia mengimbau masyarakat untuk tidak acuh terhadap kondisi cuaca saat ini untuk keselamatan dalam beraktivitas. "Bagi masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi juga harus terus waspada," katanya.

BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana seperti puting beliung dan tanah longsor. Puting beliung harus diantisipasi oleh kecamatan yang berada di dataran rendah Manggarai Barat, sedangkan potensi tanah longsor bisa terjadi pada daerah dataran tinggi seperti Kecamatan Kuwus dan Ndoso.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement