Senin 17 Oct 2022 19:05 WIB

Dinkes Gelar Pelacakan Terkait Tiga Kasus Gagal Ginjal Akut di Bandung

Saat ini ada tiga pasien anak di Bandung yang diduga mengalami gagal ginjal akut.

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Saat ini ada tiga pasien anak di Bandung yang diduga mengalami gagal ginjal akut. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Saat ini ada tiga pasien anak di Bandung yang diduga mengalami gagal ginjal akut. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Jawa Barat melakukan pelacakan terkait dengan tiga warga setempat yang diduga terkonfirmasi penyakit gagal ginjal akut misterius. Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Kota Bandung Anhar Hadiandi Bandung, Senin, mengatakan tiga pasien tersebut saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).

Ia mengatakan, mereka mengalami atau menunjukkan gejala yang mirip dengan gagal ginjal akut misterius. "Kami baru dapat datanya dari RSHS, tapi kami harus melacak dulu untuk memastikan istilahnya penyelidikan epidemiologi (PE). Nanti akan kami datangi orang tuanya untuk kami cek kronologis dan lain sebagainya," katanya.

Baca Juga

Dia menjelaskan gejala yang dialami oleh para pasien itu antara lain demam, bengkak kaki, penurunan kesadaran, dan pengurangan frekuensi buang air kecil. Sejauh ini, Dinkes Bandung belum bisa menyimpulkan penyebab tiga pasien itu bisa terjangkit penyakit tersebut. Menurut Anhar, penyebab penyakit itu juga harus dijelaskan oleh ahli.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana Dewi mengatakan di Jawa Barat terdapat 10 orang yang diduga terjangkit gagal ginjal akut misterius. Dari 10 orang itu, tiga di antaranya warga Kota Bandung.

Sejauh ini, pihaknya masih terus memantau kasus-kasus tersebut serta berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). "Kami kerja sama dengan IDAI dan selama ini IDAI akan terus berusaha agar semua itu tertanggulangi. Ada di 10 kabupaten dan kota di Jabar, cuma saya belum bisa mendahului," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement