REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Para penyandang disabilitas di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur meminta pemerintah memfasilitasi pendidikan khusus membaca Alquran dan ilmu dasar Islam lainnya, seperti praktik sholat dan lain sebagainya.
"Di Pamekasan ini, penyandang disabilitas rungu seperti kami, masih banyak yang belum bisa membaca Alquran, sehingga kami berharap, Pemkab Pamekasan bisa memberikan fasilitas khusus pendidikan keagamaan bagi kami," katanya Juru Bicara Penyandang Disabilitas Tunarungu Hendra, saat audiensi dengan pemkab di ruang peringgitan Mandhepa Agung Ronggosukowati Pemkab Pamekasan, Jawa Timur, Senin (17/10/2022).
Para penyandang disabilitas yang tergabung dalam organisasi Gerakan Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gertakin) Kabupaten Pamekasan ini, menyampaikan lima hal kepada Pemkab Pamekasan. Selain meminta agar Pemkab Pamekasan memfasilitasi pendidikan membaca Alquran, mereka juga meminta agar Pemkab Pamekasan juga memberikan akses yang sama dalam ikut pelatihan kewirausahaan.
"Pemkab Pamekasan kan memiliki program prioritas yakni wirausaha baru (WUB). Kami para tunarungu ini juga ingin dilatih dalam berusaha sehingga kami bisa juga mandiri dalam berusaha," kata Hendra.
Permintaan lain yang juga disampaikan Hendra, agar Pemkab Pamekasan juga bisa mendapatkan pendidikan penanggulangan bencana sehingga bisa lebih awas dan bisa menekan risiko bencana apabila terjadi bencana alam.
Permintaan berikutnya agar Pemkab Pamekasan bisa menyediakan kemudahan bagi penyandang disabilitas tunarungu dalam berbagai pengurusan administrasi. "Kami berbeda dengan mayoritas orang. Pendengaran yang terbatas, membutuhkan pelayanan khusus. Kami mohon pemkab bisa mempertimbangkan hal ini," kata Hendra.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemkab Pamekasan Taufikurrahman menyatakan, pemkab akan memperhatikan semua aspirasi yang disampaikan para penyandang disabilitas tunarungu itu. "Program pembinaan nantinya melalui organisasi perangkat daerah (OPD) sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya," kata Taufiq.
Untuk program pendidikan belajar membaca Alquran akan melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Pamekasan, program pelatihan wirausaha baru (WUB) melalui Dinas Tenaga Kerja, dan Dinas Koperasi dan UKM, sedangkan pendidikan melek bencana bagi penyandang disabilitas melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan.
"Dan terkait dengan program pendidikan membaca Alquran bagi penyandang disabilitas ini, kami juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia," kata Kepala Dinas Sosial Pemkab Pamekasan Moh Tarsun yang juga hadir dalam acara audiensi itu.
Menurut data Dinsos Pemkab Pamekasan, total jumlah penyandang disabilitas di Kabupaten Pamekasan sebanyak 444 orang dari total jumlah pendidikan sebanyak 850.057 yang tersebar di 13 kecamatan di wilayah itu.