Senin 17 Oct 2022 21:59 WIB

Gubernur Kalteng Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir

Banjir pada Oktober ini merupakan banjir yang ketiga kalinya dalam tahun 2022

Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H. Edy Pratowo memimpin rapat koordinasi (rakor) bencana alam dan inflasi tahun 2022, Senin (17/10/2022).
Foto: istimewa
Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H. Edy Pratowo memimpin rapat koordinasi (rakor) bencana alam dan inflasi tahun 2022, Senin (17/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H. Edy Pratowo memimpin rapat koordinasi (rakor) bencana alam dan inflasi tahun 2022, Senin (17/10/2022). 

Rakor yang diselenggarakan di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng ini dilaksanakan secara hybrid, yang diikuti oleh bupati/wali kota se-Kalteng serta Perangkat Daerah terkait lainnya secara daring.

Baca Juga

Saat membacakan sambutan Gubernur, Wagub mengatakan bahwa saat ini ada sembilan kabupaten/kota di Kalteng yang terkena musibah banjir, diantaranya Kabupaten Lamandau, Sukamara, Kotawaringin Barat, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katingan, Palangka Raya, Pulang Pisau, dan Barito Utara.  “Total wilayah yang terdampak 35 kecamatan, 184 desa/kelurahan, 16.424 kepala keluarga, 47.136 jiwa, dan pengungsi 61 kepala keluarga, dan 235 jiwa,” jelasnya.

Wagub menyatakan banjir pada Oktober ini merupakan banjir yang ketiga kalinya dalam tahun 2022 ini, dimana sebelumnya juga terjadi musibah banjir pada Agustus dan September yang lalu.

“Kabupaten yang sudah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir sebanyak enam kabupaten yaitu Lamandau, Sukamara, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, dan Katingan. Sedangkan Seruyan dalam proses penetapan perpanjangan status tanggap darurat,” ucapnya.

Wagub menyebut, Pemprov. Kalteng terus memantau penanganan banjir yang dilakukan oleh kabupaten/kota, dan telah menyalurkan berbagai bantuan ke kabupaten/kota terdampak banjir.

“Bencana banjir memberikan dampak pada lebih 50% kabupaten/kota di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dan telah berulang terjadi, sehingga perlu dukungan maksimal dalam penanganannya.

Untuk itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir terhitung mulai hari ini, 17 Oktober 2022, selama 21 hari ke depan, dan akan dilakukan evaluasi sesuai kondisi di lapangan,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Wagub Edy Pratowo juga menyampaikan arahan Gubernur kepada bupati/wali kota se-Kalteng.  Arahannya yaitu pertama, utamakan keselamatan masyarakat, lakukan evakuasi jika dibutuhkan; kedua, pastikan tempat pengungsian baik mandiri maupun yang terpusat layak dan nyaman untuk pengungsi.

Kemudian ketiga, perhatikan kebutuhan dasar pengungsi. Jangan ragu menyalurkan bantuan untuk masyarakat, yang penting jelas pertanggungjawabannya. Lalu keempat, perhatikan peringatan dini BMKG, sampaikan perkembangan potensi banjir kepada seluruh masyarakat. "Kelima, segera lakukan penetapan status kedaruratan untuk mengoptimalkan penanganan banjir di setiap kabupaten/kota,” katanya. 

Turut hadir Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. Kalteng Leonard S. Ampung, Staf Ahli (Sahli) Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Herson B. Aden, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalteng Catur Winarti, yang mewakili Kapolda dan Danrem 102/pjg, serta Perangkat Daerah Provinsi Kalteng terkait lainnya. 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement