REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- PT Pelabuhan Indonesia (Persero) menambah fasilitas perpustakaan digital dengan ribuan buku digital di Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara (GSN) guna meningkatkan kenyamanan penumpang.
"Perpustakaan digital ini merupakan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang bertujuan membangun lingkungan pelabuhan berbasis digital," kata CEO PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Sub Regional Jawa, Onny Djayus di Surabaya, Senin.
Onny mengatakan, inovasi layanan perpustakaan digital tersebut bisa memanjakan penumpang serta mengusir rasa bosan saat menunggu jadwal keberangkatan kapal. "Di sela-sela menunggu, mereka bisa bersantai sambil mengakses buku di ruang tunggu penumpang sini (perpustakaan digital)," kata dia.
Adapun cara untuk mengaksesnya cukup mudah, yakni awalnya pembaca tinggal melakukan scanner pada gawai-nya terhadap barcode pertama yang tertera di banner yang berada di lokasi tersebut.
Kemudian masuk jaringan wifi perpustakaan digital dan selanjutnya pembaca melakukan scanner pada barcode kedua dan aplikasi pun bisa langsung dipakai.
Terdapat beberapa fitur di dalamnya seperti e-book, e-video, dan e-magazine yang berisi tentang konten buku bacaan, buku kurikulum, pengetahuan umum, cerita rakyat, majalah terkini, dan beberapa audiobook dan film dengan konten pendidikan serta hiburan.
Tidak hanya di GSN, kata dia, buku digital juga dapat diakses di luar area perpustakan hingga di dalam kapal dengan jarak maksimal 50 KM dari titik akses."Selain di terminal penumpang GSN, Pelabuhan Waingapu, NTT dan Kupang, fasilitas perpustakaan digital juga terdapat pada beberapa permukiman penduduk diantaranya Kampung Hidroponik Simo, Kampung Warna-Warni, Asemrowo, dan Kampung Edukasi Sampah Sekardangan Sidoarjo yang merupakan kampung binaan Pelindo," kata Onny.
Keberadaan perpustakaan digital tersebut diharapkan berdampak positif terhadap masyarakat setempat. Ketua RW 2 Kampung Warna-Warni Eko Prasetyo mengatakan, perpustakaan digital sangat diminati oleh para masyarakat terutama anak-anak.
Perpustakaan digital beroperasi pada pukul 07.00 hingga 21.00 WIB. Setiap harinya puluhan orang memanfaatkan fasilitas tersebut. "Tidak hanya warga setempat, pengunjung yang datang juga kerap membaca buku di perpustakaan digital," kata Eko.