REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih mengatakan Iran berbohong saat mengatakan drone-drone Iran tidak digunakan Rusia untuk menyerang Ukraina. Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan drone Iran digunakan untuk menyerang target militer dan sipil di Ukraina.
"Terdapat bukti yang sangat banyak Rusia menggunakannya untuk target militer maupun sipil," kata Jean-Pierre pada wartawan, Senin (17/10/2022).
Tampaknya, kata Jean-Pierre, Teheran mempertimbangkan menjual lebih banyak senjata ke Moskow. "Anda semua telah melihat laporan pagi ini atas apa yang tampaknya serangan drone Iran di pusat kota Kiev, tapi Iran terus berbohong soal ini, mereka tidak jujur mengenai ini," katanya.
Ukraina mengatakan serangan yang menewaskan empat orang di sebuah gedung apartemen di Kiev dilakukan dengan drone bunuh diri Iran. Senjata itu terbang ke dekat target dan kemudian meledakan diri.
AS, Inggris, dan Prancis sepakat pasokan drone Iran ke Rusia akan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendukung kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan lima kekuatan besar. Hingga Senin, Iran masih membantah memasok drone ke Rusia, sementara Kremlin tidak memberikan komentar.
Saat dimintai komentar, misi Iran untuk PBB mengulang pernyataan pemerintahnya, Jumat (14/10/2022) lalu yang mengatakan Iran mendukung Piagam PBB dan upaya PBB dalam menemukan solusi damai dalam konflik di Ukraina. Beberapa menteri luar negeri Uni Eropa menyerukan sanksi pada Iran atas pengiriman dronenya ke Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan mereka telah menggelar serangan "masif" ke target militer dan infrastruktur energi di seluruh Ukraina. Moskow hanya mengatakan menggunakan senjata presisi tinggi.
Kantor berita Reuters melihat pecahan drone dalam serangan itu yang bertuliskan "untuk Belgorod". Tampaknya mengacu pada tembakan Ukraina di perbatasan Rusia.
"Ini sudah menjadi tradisi: membangunkan rakyat Ukraina dengan rudal pada hari Senin," kata pengacara berusia 47 tahun yang berlindung di rubahan gedung apartemennya, Alla Voloshko.
Militer Ukraina mengatakan sejak Ahad (16/10/2022) mereka telah menghancurkan 37 drone Rusia atau sekitar 85 persen yang digunakan dalam serangan udara gelombang kedua pekan ini. Angka itu belum dapat diverifikasi secara mandiri.
Serangan drone juga menghantam pelabuhan maritim Everi di Kota Mykolaiv pada Ahad malam. Pemerintah setempat mengatakan serangan itu merusak tangki penyimpanan bunga matahari dan membakar minyak yang bocor.
Rusia selalu membantah mengincar target sipil dalam invasi yang mereka sebut "operasi militer khusus" yang diluncurkan pada 24 Februari lalu. Termasuk aneksasi wilayah terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.