Selasa 18 Oct 2022 08:00 WIB

Anies Hadiri Pelantikan Heru, Dulu Djarot Absen karena Liburan ke Labuan Bajo

Berbeda dengan Djarot Saiful Hidayat, Anies menghadiri acara pelantikan penerusnya.

Rep: Febryan A/Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Erik Purnama Putra
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berjabat tangan dengan eks Gubernur Anies Rasyid Baswedan disaksikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan mantan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria di kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Senin (17/10/2022).
Foto: Prayogi/Republika.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berjabat tangan dengan eks Gubernur Anies Rasyid Baswedan disaksikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan mantan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria di kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Senin (17/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ada pemandangan menarik selama prosesi pelantikan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang dilakukan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Jenderal (Purn) Tito Karnavian di kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Pusat, Senin (17/10/2022). Acara itu turut dihadiri eks gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan wakilnya Ahmad Riza Patria.

Bahkan, ketika pelantikan selesai, Anies turut maju ke panggung bersalaman dengan Heru disaksikan Tito. Tidak cukup sampai di situ, Anies juga memeluk penerusnya tersebut dan percaya sebagai teknokrat, Heru bisa mengemban amanah besar melanjutkan pembangunan Jakarta.

Mengenakan pakaian dinas upacara (DPU), Heru mengucapkan sumpah jabatannya dengan dibimbing oleh Tito. "Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban saya sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh UUD RI tahun 1945 dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya, serta berbakti kepada masyarakat, nusa dan bangsa," kata Heru.

Baca juga : Nasdem Tegaskan Anies Bukan Antitesis Jokowi

Tito lantas memasangkan tanda pangkat dan menyematkan tanda jabatan di PDU yang dikenakan Heru. Tito juga menyerahkan dokumen Keputusan Presiden (keppres) Nomor 100/P/2022 tentang Pengangkatan Pj Gubernur DKI kepada kepala sekretariat presiden (kasetpres) tersebut. Dalam keppres itu dinyatakan, Anies dan Riza diberhentikan dengan hormat mulai 16 Oktober 2022.

Anies pun mengapresiasi keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memilih Heru sebagai penggantinya. Apalagi, Heru bukan orang baru di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, lantaran pernah menjadi wali kota Jakarta Utara. "Jadi keputusan yang dibuat oleh Bapak Presiden adalah keputusan yang tepat. Insya Allah pak Heru kami yakin akan bisa menuntaskan semua tantangan ini dengan baik," kata Anies.

Keputusan Anies yang menghadiri pelantikan Heru berbeda dengan yang dialaminya lima tahun lalu. Kala itu, eks wakil gubernur sekaligus gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat tidak menghadiri pelantikan pasangan Anies-Sandiaga Salahuddin Uno di Istana Kepresidenan pada 16 Oktober 2017. Djarot juga tidak menjamu Anies di Balai Kota DKI sebelumnya. Hal berbeda dilakukan Anies dengan mengundang Heru ke Balai Kota DKI, Rabu (12/10/2022).

Kala itu, Djarot disebut malah piknik ke Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Mendagri kala itu Tjahjo Kumolo, mengaku, tidak mengetahui alasan ketidakhadiran rekannya di PDIP itu dalam upaya serah terima jabatan (sertijab) di Balai Kota DKI maupun Istana Kepresidenan.

Baca juga : Anies Ungkap Tiga Kriteria Cawapresnya

Padahal, sertijab kepada kepala daerah yang baru diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 16 Tahun 2016 tentang tata cara pelantikan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota. Khususnya pada Pasal 13, kepala daerah lama wajib mengikuti penyerahan memori sertijab kepada penerusnya.

Langkah Djarot itu pun mendapat kritikan dari eks ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Prof Jimly Asshiddiqie. Dia menilai, seharusnya Djarot bisa menunda acara liburan pribadinya. Sehingga ketidakhadiran eks wali kota Blitar itu menunjukkan sikap belum dewasa karena kalah pada Pilgub DKI 2017.

"Sebaliknya kita juga harus menyesalkan ya sikap mantan wakil gubernur yang kekanak-kanakan, masa ia liburan di acara serah terima jabatan. Liburan pribadi bawa anak istri , dia kan tokoh nasional sudah menjadi salah satu ketua DPP PDIP, sangat disayangkan sikapnya kaya begitu," kata Jimly di Jakarta Rabu (18/10/2017).

Baca juga : Dukungan dan Doa untuk Anies Mengalir dari Berbagai Kota Sesuai Akhiri Jabatan

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement