Selasa 18 Oct 2022 09:27 WIB

Menkes: Penanganan Pandemi Harus Jadi Pelajaran Generasi Muda

G20 juga menginisiasi standar protokol kesehatan secara global.

Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kanan), Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (ketiga kiri), Direkur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir (tengah), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (ketiga kanan), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) menyaksikan penyuntikan Vaksin IndoVac usai diluncurkan di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (13/10/2022). Presiden Joko Widodo secara resmi meluncurkan vaksin Covid-19 bernama IndoVac yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero). Vaksin IndoVac tersebut mulai diproduksi secara massal pada Kamis (13/10/2022) dengan target mencapai 20 juta dosis dan akan meningkat 40 juta dosis pada tahun 2023. Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kanan), Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (ketiga kiri), Direkur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir (tengah), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (ketiga kanan), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) menyaksikan penyuntikan Vaksin IndoVac usai diluncurkan di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (13/10/2022). Presiden Joko Widodo secara resmi meluncurkan vaksin Covid-19 bernama IndoVac yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero). Vaksin IndoVac tersebut mulai diproduksi secara massal pada Kamis (13/10/2022) dengan target mencapai 20 juta dosis dan akan meningkat 40 juta dosis pada tahun 2023. Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengajak generasi muda menjadikan pandemi yang bergulir selama tiga tahun terakhir sebagai tolak ukur pengalaman sekaligus pembelajaran. Menurut Menkes, pengalaman penanganan pandemi bisa jadi pembelajaran bagi generasi muda yang dapat diwariskan untuk masa depan.

"Pandemi ini siklusnya mungkin tahunan, bahkan puluhan tahun. Jadi, apa yang dilakukan generasi saat ini dalam menangani pandemi, bisa menjadi patokan bagi anak muda di masa depan jika terjadi pandemi," ujar Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Selasa (18/10/2022).

Baca Juga

Budi mengatakan generasi muda perlu memahami betul penanganan pandemi yang dilakukan pemerintah melalui gotong-royong bersama masyarakat dalam menekan laju kematian banyak orang. Supaya ketika peristiwa serupa kembali terjadi di masa depan, diharapkan tidak akan menimbulkan banyak kematian.

"Ini kewajiban kita untuk memastikan generasi muda harus terlibat dalam penanganan pandemi Covid-19 dan mereka bisa memahami apa yang sedang diupayakan oleh pemerintah dalam pencegahan terjadi pandemi berikutnya," katanya.

Menurut Budi, Presidensi G20 tahun ini melahirkan banyak upaya penanganan pandemi Covid-19 yang bisa dijadikan pelajaran bagi anak muda. Terdapat lima target yang ingin dicapai dalam presidensi G20, antara lain membentuk dana pandemi agar negara punya dana yang cukup untuk mengendalikan pandemi selanjutnya.

Selain itu, kata Budi, G20 juga membentuk mekanisme formal dalam penggunaan dana pandemi. Tujuannya supaya dana pandemi bisa digunakan dengan adil untuk mengakses vaksin, obat-obatan, alat diagnostik, terutama untuk negara berkembang.

Tujuan berikutnya adalah membangun jejaring genom sekuensing di dunia. Sebab, virus, bakreri, parasit penyebab pandemi bisa muncul di mana saja. "Jadi, perlu dibangun sistem surveilans yang sama rata di seluruh dunia," ujarnya.

Budi menambahkan, G20 juga menginisiasi standar protokol kesehatan secara global. Agar saat terjadi karantina wilayah di semua negara, semua roda perekonomian dapat terus bergerak, termasuk pendistribusian logistik kesehatan.

"G20 juga ingin memastikan produksi vaksin, obat-obatan, dan alat kesehatan terdistribusi merata bagi semua negara, khususnya negara berkembang," katanya.

Lima agenda tersebut diharapkan jadi komponen dalam arsitektur kesehatan global. "Tanggung jawab kita lebih besar untuk mempersiapkan generasi-generasi kita. Makanya, peran anak muda menjadi sangat penting, karena kita sebagai orang yang mengalami pandemi pada saat ini menginginkan generasi berikutnya lebih paham jika terjadi pandemi lagi," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement