Stok Minim, Layanan Vaksinasi di DIY Terbatas
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Vaksinasi Covid-19 (ilustrasi) | Foto: Pixabay.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketersediaan atau stok vaksin Covid-19 di DIY semakin minim. Hal ini menyebabkan layanan vaksinasi Covid-19 pun terbatas.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembajun Setyaningastutie mengatakan, saat ini layanan vaksinasi masih disediakan. Namun, layanannya berkurang mengingat ketersediaan vaksin yang sedikit.
"Pelayanan tetap ada di puskesmas-puskesmas, cuma kemudian jadwalnya lebih jarang," kata Pembajun kepada Republika saat dikonfirmasi.
Meskipun begitu, Pembajun menyebut saat ini sasaran vaksinasi juga sedikit. Pasalnya, capaian vaksinasi terutama untuk dosis pertama dan dosis kedua sudah tinggi.
Dengan begitu, berkurangnya layanan vaksinasi tidak berdampak signifikan. Pihaknya saat ini juga tengah mengejar capaian untuk booster atau vaksinasi dosis ketiga.
"Kalau dulu seminggu (jadwal vaksinasi di fasyankes) tiga kali atau empat kali karena memang ada pesertanya yang datang. Tapi sekarang disamping pesertanya susah, vaksinnya juga terbatas, sehingga pelayanan mungkin tidak setiap hari di puskesmas, tapi pasti ada jadwal," kata Pembajun.
Capaian vaksinasi dosis pertama dan kedua di DIY masing-masingnya sudah mencapai lebih dari 102 persen dan 94 persen. Sedangkan, untuk booster saat ini tercatat sekitar 39 persen.
Terkait dengan penyebaran Covid-19 di DIY juga landai. Bahkan, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 juga turun.
Berdasarkan data terakhir Pemda DIY, penambahan kasus pada 17 Oktober sebanyak 19 kasus. Penambahan ini menyebabkan total kasus positif di DIY menjadi 225.195 kasus.
"Positif harian per tanggal 17 Oktober 1,94 persen," kata Kepala Bagian Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji.
Sementara itu, penambahan kesembuhan Covid-1 dilaporkan sebanyak 22 kasus dengan total menjadi 218.536 kasus. Persentase kesembuhan pun tercatat sudah 97,94 persen.
"Kematian Covid-19 dilaporkan satu kasus, sehingga kasus meninggal dunia menjadi 5.945 kasus dengan persentase 2,64 persen," ujar Ditya.