REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Argentina pada Senin (17/10/2022) meminta Qatar untuk menangkap seorang wakil presiden Iran yang sedang berkunjungan ke negara tersebut. Wakil presiden Iran untuk urusan ekonomi, Mohsen Rezai, diduga ikut bertanggung jawab atas pengeboman mematikan pada 1994 di sebuah pusat Yahudi di Buenos Aires.
Rezai dicari oleh jaksa khusus Argentina karena diduga berpartisipasi dalam perencanaan serangan bom pada 18 Juli 1994 terhadap Asosiasi Mutual Israel Argentina atau AMIA. Serangan bom ini menewaskan 85 orang dan melukai 300 orang lainnya.
Menurut laporan kantor berita resmi Telam, jaksa khusus mengajukan petisi ke Kementerian Luar Negeri Argentina, termasuk menmberikan peringatan merah Interpol terhadap Rezai. Sebuah surat kabar menyebutkan, Rezai sedang berkunjung ke Qatar. Sebuah sumber diplomatik mengatakan, kementerian luar negeri telah mengabulkan permintaan jaksa khusus setelah mengonfirmasi kehadiran Rezai di Qatar.
"Kementerian meminta kerja sama Interpol untuk penangkapan itu, sementara Menteri Luar Negeri Santiago Cafiero memerintahkan duta besar Argentina di Doha untuk segera berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri Qatar dan melaporkan situasinya," kata sumber diplomatik, dilansir Alarabiya, Selasa (18/10/2022).
Januari lalu, pemerintah Argentina menyuarakan kemarahannya atas kehadiran Rezai saat pelantikan Presiden Nikaragua Daniel Ortega. Argentina juga mengecam penunjukkan Rezai sebagai wakil Presiden Iran pada Agustus 2021. Pemerintahan Presiden Alberto Fernandez pada saat itu mengatakan, penunjukan tersebut merupakan penghinaan terhadap keadilan Argentina dan korban serangan teroris brutal terhadap AMIA.
Ketika terjadi serangan, Rezai merupakan komandan Korps Pengawal Revolusi Iran. Dia adalah bagian dari sekelompok pejabat tinggi Iran yang dituduh oleh Argentina mendalangi serangan terhadap pusat Yahudi itu.
Pada 1992, kedutaan besar Israel di Buenos Aires telah menjadi sasaran serangan lain yang menewaskan 29 orang dan melukai 200 orang lainnya. Argentina memiliki komunitas Yahudi terbesar di Amerika Latin, dengan jumlah sekitar 300 ribu anggota.