Selasa 18 Oct 2022 17:34 WIB

Kapolri Ibaratkan Ujian Internal Polri seperti Pemurnian Emas

Polri berusaha mencapai emas dengan karat yang lebih tinggi.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriah di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2022).
Foto: Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriah di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengibaratkan ujian internal institusi kepolisian seperti proses pemurnian emas. Polri berusaha mencapai emas dengan karat yang lebih tinggi.

"Saya selalu berpesan kepada seluruh anggota, saat ini kita sedang diuji. Ibarat emas, saat ini kita sedang melaksanakan pemurnian, pengayakan untuk menjadi emas 24 karat," katanya saat memberikan sambutan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriah di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Selasa (18/10/2022).

Baca Juga

Dia menegaskan, ujian itu diharapkan menjadikan Polri lebih dekat, lebih dicintai masyarakat dan menjadi Polri yang bisa mewujudkan Polri yang 24 karat di tengah masyarakat. Peringatan Maulid Nabi yang digelar Polri mengusung tema "Aktualisasi keteladanan akhlak kepemimpinan Nabi Besar Muhammad SAW, kita wujudkan Polri yang presisi".

Kapolri mengatakan, kegiatan tersebut diikuti oleh hampir sebagian besar tokoh-tokoh ulama, agama, perwakilan TNI, organisasi kepemudaan, badan eksekutif mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat lain. "Kita juga sambungkan secara virtual dengan seluruh Polda dan seluruh Polres," ujarnya.

Sigit berharap dengan adanya peringatan Maulid Nabi itu dapat menjadi ikhtiar melalui doa-doa, agar bangsa Indonesia terus dapat mempertahankan tren positif di tengah dinamika yang berkembang di seluruh dunia. Selain itu, peringatan Maulid Nabi juga menjadi momentum untuk terus menjaga dan memperkuat sinergitas, soliditas, dan kolaborasi antara umara, ulama, TNI, Polri, masyarakat, pemuda dan seluruh unsur elemen lainnya.

Kata Sigit, terciptanya sinergitas dan soliditas itu akan semakin memperkuat serta mempertahankan persatuan dan kesatuan. Hal itu menjadi ujung tombak Bangsa Indonesia dalam menghadapi segala bentuk dinamika yang berkembang di dalam negeri maupun internasional.

"Kita yakini bahwa dengan kekuatan doa maka kita akan bisa melampaui semuanya," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement