REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri di Provinsi Jawa Timur meminta warga untuk sementara mengurangi aktivitas di tepi Sungai Brantas karena debit air sungai itu sedang meningkat.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri Indun Munawaroh, curah hujan yang tinggi membuat level air di Bendungan Lodoyo, Kabupaten Blitar, meningkat sehingga dilakukan pembukaan bendungan, yang berdampak pada peningkatan debit air Sungai Brantas, termasuk bagian sungai yang ada di wilayah Kediri.
"Bendungan Lodoyo Blitar dibuka dan tentu hal ini berdampak pada peningkatan debit air Sungai Brantas yang melintas di Kota Kediri. Untuk itu, kami imbau kepada masyarakat Kota Kediri untuk sementara mengurangi aktivitas di bibir sungai demi menjaga keamanan," kata Indun, Selasa.
Pemerintah Kota Kediri juga meminta Paguyuban Pedagang Tepi Sungai Brantas di Kediri untuk sementara menutup lapak karena debit air sungai itu masih cukup tinggi. BPBD Kota Kediri sudah menyiagakan petugas untuk memantau kondisi Sungai Brantas serta memastikan tidak ada warga yang beraktivitas di tepi sungai.
Di Kota Kediri, bantaran Sungai Brantas dimanfaatkan warga untuk bersantai. Warga sekitar banyak yang berjualan serta menyediakan tikar bagi warga yang ingin bersantai di tepi Sungai Brantas. Paguyuban Pedagang Wisata Bantaran Sungai Brantas mematuhi imbauan dari pemerintah kota untuk menutup sementara lapak di tepi Sungai Brantas saat debit air sungai tinggi.
Ketua Paguyuban Pedagang Wisata Bantaran Sungai Brantas di Kediri Sulistianto mengatakan, paguyuban telah menyampaikan imbauan dari pemerintah kepada para pedagang yang biasa berjualan di bantaran Sungai Brantas. "Kami sudah sosialisasi kepada para pedagang di sini, mempertimbangkan keamanan pengunjung mengingat kenaikan debit Sungai Brantas. Kami sepakat tutup sementara sampai kondisi kembali membaik," katanya.
Hingga kini debit air di Sungai Brantas di bagian wilayah Kota Kediri masih tinggi. Permukaan air sudah menutupi bibir sungai.