REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bertekad menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara produsen energi hijau. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan BUMN berkomitmen mendukung upaya pemerintah mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060 dan transisi energi berkelanjutan melalui penetapan target bauran energi dari Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025.
Menurut Erick, BUMN perlu memaksimalkan peluang dan memiliki alur yang tepat menuju NZE pada 2060 sehingga bisa memanfaatkan energi ramah lingkungan dengan persentase mencapai 100 persen ke depan."Kami berharap para BUMN dapat menjalani prinsip ekonomi hijau dalam bertransformasi dan menjadi contoh baik bagi masyarakat Indonesia," ujar Erick pada Selasa (18/10).
Atas arahan Erick, holding BUMN jasa survei atau ID Survey yang terdiri atas Biro Klasifikasi Indonesia, Sucofindo, dan Surveyor Indonesia, melakukan penandatangan Letter of Intent Pelaksanaan Pilot Voluntary Carbon Market (VCM) dengan tujuh BUMN di sela-sela acara SEO International Conference di Nusa Dua, Bali, Selasa (18/10).
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury yang menyaksikan penandatanganan antara ID Survey dengan PT Indonesia Asahan Aluminium, Perum Perhutani, PLN, PTPN, Pertamina, Pupuk Indonesia, dan Semen Indonesia, itu menilai sinergi ini akan mendukung usaha pemerintah mencapai Nationally Determined Contribution (NDC) guna mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060.
Pahala menyebut penandatanganan komitmen tersebut tak sekadar meningkatkan kemampuan masing-masing BUMN, melainkan juga mendorong BUMN membentuk suatu ekosistem yang bertujuan menghasilkan prinsip ekonomi hijau.
"Saat ini, walaupun Indonesia belum bisa mengembangkan beberapa teknologi terkait dekarbonisasi karena pengetahuan dan kemampuan yang terbatas, maka perlu juga berkolaborasi dengan negara lain yang sudah lebih mampu," ujar Pahala.
Pahala menilai kerja sama ini menjadi komitmen untuk berkontribusi dengan melakukan inisiatif dekarbonisasi di tujuh BUMN tersebut serta akan melaksanakan pilot project carbon trading khusus antarBUMN. Hal ini, lanjut Pahala, akan bersinergi dan mengikuti panduan dan aturan dari kementerian dan lembaga terkait dalam pelaksanaannya.
"Capaian target lemerintah sebagai negara energi hijau nanti yang dibantu berbagai pihak, khususnya BUMN, akan bisa menjawab tantangan bagi Indonesia sebagai bagian dari negara G20 dengan melakukan transformasi dari energi kotor menjadi energi bersih dengan memanfaatkan efisiensi energi terbarukan," kata Pahala menambahkan.