REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Kota Denpasar meminta penegasan jam operasional pasar tumpah di sejumlah pasar tradisional di Ibu Kota Provinsi Bali. Hal itu karena sering dikeluhkan masyarakat dan menimbulkan kemacetan lalu lintas.
"Beberapa titik kawasan pasar rakyat sempat kami tinjau langsung pada pukul 07.30 WITA tampak terjadi kepadatan dan kemacetan arus lalu lintas," kata Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa di Denpasar, Selasa (18/10/2022).
Menurut Arya Wibawa, kemacetan lalu lintas tersebut dipengaruhi oleh keberadaan parkir motor dan pasar tumpah di sejumlah pasar rakyat atau pasar tradisional. Untuk itu, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan para pengelola pasar tradisional, yang juga dihadiri Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, Kadis Perindag Denpasar Ni Nyoman Sri Utari, Kasatpol PP AA Bawa Nendra, dan perwakilan Dinas Perhubungan.
Selain itu juga dihadiri para Camat se-Kota Denpasar, perbekel/lurah serta Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma IB Kompyang Wiranata. Ia pun meminta adanya penataan kawasan pasar tradisional seperti Pasar Sanglah, Pasar Phula Kerti, Pasar Ketapian, kawasan jalan Sulawesi dan beberapa titik pasar rakyat lainnya serta pengelolaanpasar tumpah dan pengaturan parkir.
Penataan diperlukan mengingat selama ini beberapa pedagang ada yang menggunakan trotoar dan juga parkir setengah badan jalan sehingga dapat mengganggu ketertiban arus lalu lintas. "Terkait dengan pengelolaan pasar dan areal sekitarnya saya minta agar segera dilakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pedagang termasuk penegasan jam operasional untuk pasar tumpah," ujarnya.
Selain itu, terdapat beberapa ruas jalan yang sering dilalui ambulans dalam pelayanan kegawatdaruratan menjadi terganggu. "Saya berharap situasi ini dapat segera terselesaikan dengan meningkatkan koordinasi dan komunikasi bersama untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma IB Kompyang Wiranata menyampaikan, khusus di Pasar Sangglah, pihaknya telah menyediakan los bagi para pedagang yang sering berjualan di atas trotoar. Begitu juga kondisi dan situasi di Pasar Satria juga telah disediakan tempat serupa di dalam pasar.
"Sempat para pedagang, khususnya di Pasar Sanglah menempati Los di dalam pasar. Namun situasi dan kondisi kembali lagi para pedagang berjualan di luar pasar," ujarnya.
Untuk jam operasional pedagang pasar tumpah, pihaknya akan mengkoordinasikan kembali dengan para pengelola pasar termasuk juga dengan desa adat setempat.