Selasa 18 Oct 2022 20:38 WIB

DLHK Bandung Alami Kendala Angkut Sampah ke TPA Sarimukti

Saat ini produksi sampah per hari di Kota Bandung mencapai 1.500 ton.

Rep: fauzi ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Kepala DLHK Kota Bandung Dudy Prayudi, Selasa (18/10/2022) mengakui  Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung mengalami kendala saat mengangkut sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat. Penyebabnya, musim hujan menyebabkan antrean mengular menuju TPA
Foto: istimewa
Kepala DLHK Kota Bandung Dudy Prayudi, Selasa (18/10/2022) mengakui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung mengalami kendala saat mengangkut sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat. Penyebabnya, musim hujan menyebabkan antrean mengular menuju TPA

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung mengalami kendala saat mengangkut sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat. Penyebabnya, musim hujan menyebabkan antrean mengular menuju TPA.

"Sekarang dengan cuaca musim hujan ada dampak di TPA Sarimukti jadi truk-truk disitu agak terhambat proses buangnya, biasa beberapa truk hanya satu truk yang menyebabkan terjadi keterlambatan balik lagi ke Bandung," ujar Kepala DLHK Kota Bandung Dudy Prayudi, Selasa (18/10/2022).

Baca Juga

Dengan keterlambatan truk sampah kembali ke Bandung dari TPA Sarimukti, ia mengatakan membuat pengangkutan sampah di TPS turut terlambat. Namun dua hari terakhir kondisi cuaca di Kota Bandung relatif cerah. "Ada sedikit keterlambatan pengangkutan di TPS tapi alhamdulillah dua hari ini cuaca cerah mudah-mudahan kita bisa perbaiki PR kemarin," katanya.

Dudy mengatakan saat ini produksi sampah per hari di Kota Bandung mencapai 1.500 ton. Pihaknya mendorong agar masyarakat dapat memilah sampah di rumah untuk mengurangi beban sampah di TPS.

Terkait dengan tumpukan sampah yang muncul pasca banjir surut di Gedebage, ia menuturkan pihaknya langsung menangani hal tersebut. Namun pihaknya tidak dapat memastikan sampah tersebut berasal dari mana. "Kondisi cuaca ekstrem sehingga mengakibatkan kapasitas sungai terbatas meluap dan musim banjir membawa sampah dari mana," katanya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement